Produk Suplemen Dikaitkan dengan 2 Kematian dan Ditarik dari Pasaran, Perusahaan Jepang Minta Maaf
Kompas dunia | 27 Maret 2024, 23:15 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Produk-produk suplemen milik perusahaan Kobayashi Pharmaceutical ditarik dari pasaran usai dikaitkan dengan dua kasus kematian dan lebih dari 100 kasus penyakit di Jepang, Rabu (27/3/2024).
Pihak perusahaan pun meminta maaf dan meminta masyarakat tidak membeli produknya.
Produk yang diduga menyebabkan penyakit tersebut adalah suplemen yang disebut dapat membantu menurunkan kolesterol.
Produk ini menggunakan benikoji, beras fermentasi ragi berwarna merah. Benikoji turut digunakan sebagai pewarna makanan di Jepang.
Selain menarik produk suplemen, otoritas Jepang juga menarik lebih dari 40 produk miso, kerupuk, dan saus cuka yang mengandung benikoji.
Baca Juga: Jepang Putuskan Bisa Jual Jet Tempur Baru ke Negara Lain, Bergeser dari Prinsip Pasifis Selama Ini
Langkah tersebut ditempuh usai setidaknya 106 orang dirawat di rumah sakit. Namun, belum diketahui apakah penyakit yang diderita ratusan pasien itu secara langsung terkait dengan konsumsi benikoji.
Kementerian Kesehatan Jepang telah menerbitkan daftar produk-produk yang ditarik karena mengandung benikoji. Penarikan produk ini efektif per pekan lalu.
Pihak perusahaan sendiri mengaku sedang menyelidiki masalah tersebut. Untuk sementara, produk-produk yang ditarik hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
Presiden dan jajaran direksi Kobayashi menggelar konferensi pers usai kasus ini mengemuka. Mereka membungkukkan kepala dan meminta masyarakat berhenti mengonsumsi produk perusahaan itu.
"Mohon berhenti membeli produk kami dan mohon jangan gunakan produk-produk itu pada masa mendatang," demikian bunyi keterangan resmi Kobayashi dikutip Associated Press, Rabu (27/3/2024).
Kementerian Kesehatan Jepang memperingatkan bahwa korban berkemungkinan bertambah. Masyarakat dengan masalah kesehatan seperti lemah ginjal diyakini rentan sakit jika mengonsumsi produk dengan benikoji.
Menurut laporan media-media Jepang, ini adalah pertama kalinya terjadi penarikan produk suplemen buatan dalam negeri secara massal.
Baca Juga: China dan Rusia Kompak, Tegaskan Israel Wajib Patuhi Resolusi Dewan Keamanan PBB
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV