> >

Sinagog di AS dan Kanada akan Jual Tanah Milik Warga Palestina yang Direbut Warga Yahudi Israel

Kompas dunia | 7 Maret 2024, 08:20 WIB
Warga yang memprotes acara penjualan tanah Palestina yang dirampas Israel untuk diubah menjadi pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, Rabu, (6/3/2024). (Sumber: Anadolu)

Baca Juga: Israel Berencana Bangun 3.300 Rumah Permukiman Baru Ilegal di Tepi Barat, AS Mengaku Kecewa

Warga Yahudi pro-Palestina ikut memprotes keras acara penjualan tanah Palestina yang dirampas Israel untuk diubah menjadi pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, Rabu, (6/3/2024). Pertemuan penjualan diselenggarakan agen properti Keller Williams bersama kelompok pemukim Israel ilegal 'Your Home in Israel', di New Jersey, New York, Toronto, dan Montreal. (Sumber: Anadolu)

Pertemuan penjualan, yang diselenggarakan agen properti Keller Williams bersama kelompok pemukim Israel ilegal "Your Home in Israel," diadakan secara pribadi di New Jersey, New York, Toronto, dan Montreal.

Pendaftaran diperlukan untuk pertemuan ini, dan hanya orang Yahudi yang diizinkan masuk.

Perkiraan menunjukkan sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di sekitar 300 pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel.

 

Semua pemukiman Yahudi di wilayah yang diduduki dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Peristiwa jual tanah secara tak patut itu dilakukan setelah  pecah perang Hamas-Israel,  pada 7 Oktober 2023. Serangan balasan Israel,  telah menewaskan setidaknya 30.700 orang warga sipil dan melukai 72.043 lainnya dengan kehancuran massal dan kekurangan parah bahan pokok.

Perang Israel ini telah mendorong 85% populasi Gaza menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur enklaf tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Putusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Anadolu


TERBARU