Menlu Retno Marsudi Beberkan Hasil KTT Khusus ASEAN-Australia, di Antaranya Deklarasi Melbourne
Kompas dunia | 7 Maret 2024, 05:30 WIBMELBOURNE, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Rabu (6/3/2024), mengumumkan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN-Australia menghasilkan dua dokumen penting, yaitu Melbourne Declaration dan ASEAN-Australia Leaders Vision Statement.
Dalam transkrip konferensi persnya mengenai KTT yang berlangsung di Melbourne pada 4-6 Maret, Menteri Retno menjelaskan, "Melbourne Declaration memuat arah kerja sama di bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya ke depan."
Sementara itu, Pernyataan Visi Pemimpin atau ASEAN-Australia Leaders Vision Statement merupakan pandangan para pemimpin menghadapi tantangan perubahan geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi.
Sebagai peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN-Australia, tema KTT ini adalah "Kemitraan Untuk Masa Depan." Acara ini terbagi menjadi dua sesi, dengan sesi pertama membahas "Kerja Sama ASEAN-Australia Masa Depan" dan "Tiga Pilar Kerja Sama ASEAN."
KTT ASEAN-Australia berjudul 'A Partnership for the Future,' terbagi dalam dua sesi.
Retno menjelaskan, sesi pertama membahas "Kerja Sama ASEAN-Australia Masa Depan" dan "Tiga Pilar Kerja Sama ASEAN." Fokus sesi pertama adalah membahas kerja sama masa depan.
Presiden Joko Widodo, dalam pernyataan nasionalnya di sesi pertama saat KTT menekankan tiga bidang penting.
Pertama, penguatan integritas ekonomi ASEAN dan Australia dengan penekanan pada kerja sama perdagangan dan investasi dua arah.
Baca Juga: Jokowi Hadiri KTT ASEAN-Australia, Bahas Kemitraan Strategis hingga Bilateral dengan PM 3 Negara
Kedua, percepatan transisi energi dengan dukungan Australia terhadap ASEAN Strategy for Carbon Neutrality. Presiden juga menentang kampanye hitam dan diskriminasi yang menggunakan dalih lingkungan hidup tanpa dasar saintifik.
Ketiga, kerja sama dalam transformasi digital, mengakui potensi ekonomi digital ASEAN yang kuat.
Dalam konteks ini, Presiden mengharapkan dukungan Australia terhadap pembangunan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN dan berupaya untuk mendukung upaya transformasi digital melalui pengembangan keterampilan, berbagi pengetahuan, dan kemitraan publik dan privat yang kokoh.
Menyoroti laporan strategi ekonomi Australia untuk Asia Tenggara yang dirilis tahun lalu oleh Utusan Khusus Australia untuk Asia Tenggara, Nicholas Moore, Menteri Retno menyatakan, "Inti dari laporan Nicholas Moore tersebut adalah pendekatan baru Australia untuk meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Asia Tenggara."
Laporan tersebut mencakup empat poin utama: peningkatan kesadaran, penghapusan hambatan, pembangunan kapasitas, dan perluasan investasi.
Sepuluh sektor prioritas yang akan difokuskan melibatkan pertanian, sumber daya alam, energi bersih, infrastruktur, pendidikan, pariwisata, kesehatan, ekonomi digital, layanan profesional, dan industri kreatif.
Menurut Retno, sebagai tindak lanjut dari laporan Moore, Australia telah meluncurkan ASEAN-Australia Center, mendukung implementasi Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP).
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Antara / Kemlu RI