> >

Peringatan Hamas ke Israel jika Serang Rafah, Negosiasi Pertukaran Sandera Akan Hancur

Kompas dunia | 11 Februari 2024, 23:12 WIB
Citra satelit yang disediakan oleh Planet Labs PBC menunjukkan kota Rafah di Gaza selatan pada 13 Oktober 2023. Kota ini biasanya dihuni oleh 280.000 orang. Namun populasinya telah membengkak menjadi lebih dari 1,5 juta – sekitar tiga perempat dari populasi Gaza. (Sumber: AP Photo)

GAZA, KOMPAS.TV - Hamas memberikan peringatan ke Israel jika melanjutkan serangan ke Rafah, yang menjadi tempat lebih dari setengah populasi warga Gaza dipindahkan.

Kelompok perlawanan Palestina itu menegaskan, negosiasi pertukaran sandera yang saat ini tengah dilakukan bakal hancur.

Peringatan tersebut diungkapkan oleh pemimpin senior Hamas, Minggu (11/2/2024).

Baca Juga: Kejam, Tiga Pasien Tewas usai Tentara Israel Cegah Tabung Oksigen ke Rumah Sakit di Gaza

Negosiasi pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang tengah di penjara Zionis saat ini tengah dilakukan oleh perwakilan Hamas, Israel dan Amerika Serikat (AS), yang dimediasi oleh Qatar.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, tak akan mengikuti kemauan Hamas terkait negosiasi pertukaran sandera.

Bahkan Netanyahu menegaskan target Israel saat ini adalah meraih kemenangan sepenuhnya di Gaza.

Netanyahu pun kemudian memerintahkan militer Israel untuk memperluas serangan hingga ke Rafah, yang merupakan perbatasan dengan Mesir.

Menurutnya ada empat battalion Hamas yang dikerahan di Rafah, meski belum ada bukti sahih atas klaimnya tersebut.

Padahal, Rafah saat ini menjadi perlindungan untuk warga Palestina yang dipindahkan secara paksa sejak serangan 7 Oktober dilakukan Israel dengan dalih menghancurkan Gaza.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : New Arab


TERBARU