Senat AS Kembali Setujui Anggaran 95,3 Miliar Dolar untuk Bantu Israel, Ukraina dan Kontra China
Kompas dunia | 10 Februari 2024, 15:50 WIBSekitar Lebih dari 60 miliar dolar AS atau Rp936 triliun dalam anggaran itu akan digunakan untuk mendukung Ukraina melawan serangan Rusia dalam perang yang dimulai hampir dua tahun lalu.
Ada sekitar 14 miliar dolar AS atau Rp218,5 triliun dana untuk Ukraina mengisi kembali persenjataannya melalui pembelian senjata dan amunisi dan hampir 15 miliar dolar AS atau Rp234 triliun untuk dukungan pelatihan militer dan intelijen.
Dukungan juga termasuk bantuan non-militer. Sekitar 8 miliar dolar AS atau Rp125 triliun akan digunakan untuk membantu pemerintahan Ukraina bekerja, dan ada 1,6 miliar dolar AS atau Rp25 triliun untuk membantu sektor swasta Ukraina.
Sebagian dari uang yang dialokasikan untuk mendukung Ukraina sebenarnya akan digunakan militer AS memproduksi kembali senjata dan peralatan yang dikirim ke Ukraina.
Pemimpin kubu Republik di Senat, Mitch McConnell, menekankan hal tersebut berkali-kali. Pada Jumat ia mengatakan uang tersebut untuk “mengisi kembali gudang senjata demokrasi dan menunjukkan kepada sekutu dan lawan bahwa kita serius dalam menggunakan kekuatan Amerika.”
Ada juga 480 juta dolar AS atau Rp7,5 triliun dana untuk membantu warga Ukraina yang terdislokasi oleh perang.
Baca Juga: Peringatan Keras AS ke Israel: Serangan atas Rafah akan Jadi Bencana bagi Warga Palestina
Pengeluaran Terkait China
Lebih dari 8 miliar dolar AS dalam anggaran tersebut akan digunakan untuk mendukung mitra kunci di Indo-Pasifik dan mencegah agresi China menurut kacamata kepentingan AS.
Tagihan tersebut mencakup hampir 2 miliar dolar AS atau Rp30 triliun rupiah untuk mengisi kembali senjata AS yang diberikan kepada Taiwan dan sekitar 3,3 miliar dolar AS atau Rp51 triliun untuk membangun lebih banyak kapal selam buatan AS sebagai dukungan terhadap kemitraan keamanan dengan Australia dan Inggris.
Pengeluaran Lain
Tagihan tersebut mencakup sekitar 400 juta dollar atau Rp6 triliun rupiah untuk program hibah yang membantu lembaga nirlaba dan tempat ibadah melakukan peningkatan keamanan dan melindungi mereka dari kejahatan kebencian. Ada juga aturan yang akan memberikan sanksi bagi organisasi kriminal yang terlibat dalam produksi fentanyl.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press