Senat AS Kembali Setujui Anggaran 95,3 Miliar Dolar untuk Bantu Israel, Ukraina dan Kontra China
Kompas dunia | 10 Februari 2024, 15:50 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Senat Amerika Serikat (AS) bergerak maju melawan oposisi sayap kanan Republik untuk memberikan bantuan militer senilai 95,3 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.483 triliun untuk Ukraina, Israel, dan sekutu lainnya, termasuk bantuan kemanusiaan untuk Gaza dan anggaran untuk melawan China. Paket ini menjadi peluang terakhir Presiden Joe Biden saat ini untuk memberikan dukungan dari AS.
Senat tidak memasukkan usulan anggaran untuk mengatasi masalah imigrasi di perbatasan AS-Meksiko setelah sebagian besar senator Republik, mengikuti jejak mantan Presiden Donald Trump, menilai proposal bipartisan itu tidak memadai.
Setelah Senat menyetujui paket pengeluaran darurat, akan kembali bergantung pada Kongres yang dipimpin Partai Republik untuk menyetujui, mengubah, atau menolaknya.
Dalam upaya sebelumnya, Kongres menolak usulan pemerintah AS yang disetujui Senat sehingga kubu Demokrat dan Republik kembali menyusun usulan anggaran, yang kali ini tidak memasukkan anggaran untuk mengurus perbatasan dengan Meksiko.
Baca Juga: Kisah Para Anggota Kongres AS Pembela Palestina Pertahankan Kursi Melawan Lobi Yahudi dan Zionis
Berikut adalah gambaran lebih rinci tentang anggaran yang diusulkan, seperti dilaporkan oleh Associated Press, Sabtu (10/2/2024):
Pengeluaran Terkait Israel
Sekitar 14,1 miliar dolar AS atau setara Rp220 triliun dianggarkan untuk mendukung Israel dan operasi militer AS di wilayah tersebut. Sekitar 4 miliar dolar AS atau Rp62 triliun di antaranya ditujukan untuk pertahanan udara Israel; 1,2 miliar dolar AS atau Rp18,7 triliun untuk senjata laser penangkal dan penghancur peluru kendali bernama Iron Beam; dan 2,5 miliar dolar AS atau Rp39 triliun untuk mendukung operasi militer AS di Timur Tengah.
Undang-undang ini juga berisi 9,2 miliar dolar AS atau Rp143,6 triliun bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza dan Tepi Barat, Ukraina, dan warga lain yang terjebak di zona perang di seluruh dunia.
Perang di Gaza memicu bencana kemanusiaan yang menyebabkan kekurangan kebutuhan paling dasar. Seperempat penduduk Gaza kelaparan.
Senator Chris Van Hollen, Jumat (9/2/2024), mengatakan ia telah berkonsultasi dengan para pemimpin organisasi kemanusiaan internasional yang sudah beroperasi puluhan tahun di zona konflik di seluruh dunia. “Setiap dari mereka menyatakan lembaga mereka belum pernah menyaksikan bencana kemanusiaan seburuk bencana di Gaza," kata Van Hollen.
Baca Juga: Netanyahu Perintahkan Pasukan Israel Merangsek ke Rafah, Malapetaka Besar Mengintai Pengungsi Gaza
Pengeluaran Terkait Ukraina
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press