> >

Warga Israel yang Keluarganya Disandera Hamas Halangi Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Gaza

Kompas dunia | 3 Februari 2024, 19:17 WIB
Deretan truk bantuan di pintu Kerem Shalom, Gaza. Dewan Keamanan PBB menunda pemungutan suara hingga Selasa, (19/12/2023) waktu New York, atau Rabu waktu Jakarta, terkait resolusi yang disponsori oleh negara-negara Arab yang meminta gencatan senjata di Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan, Negosiasi sedang berlangsung agar Amerika Serikat, sekutu terdekat Israel, minimal memberi suara abstain atau memberikan suara setuju terhadap resolusi tersebut. (Sumber: AP Photo)

Tentara Israel menyatakan, area perlintasan “ditutup secara militer” dalam dua hari terakhir untuk mencegah pengunjuk rasa menghalangi truk.

Tetapi, pengunjuk rasa terus berdemo di jalan menuju penyeberangan untuk memblokir jalan masuk untuk truk kemanusiaan.

Diketahui, Israel telah membunuh lebih dari 27.000 orang di Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan lintas perbatasan oleh Hamas pada 7 Oktober, yang merenggut nyawa 1.200 orang dan menyandera 240 orang. 

Serangan militer tersebut telah menyebabkan pengungsian massal bagi jutaan warga Palestina di Gaza.

Selain itu, serangan terus-menerus yang dilancarkan membuat banyak kehancuran serta menciptakan kondisi kelaparan dengan Gaza diambang dalam krisis kemanusiaan yang mengkhawatirkan.

Baca Juga: Israel Terpojok, 800 Pejabat AS dan Eropa Tandatangani Surat Menentang Kebijakan Dukung Zionis

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Anadolu


TERBARU