> >

Netanyahu Perintahkan Para Menteri Bungkam soal Putusan Mahkamah Internasional, tapi Tak Digubris

Kompas dunia | 26 Januari 2024, 23:00 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu meminta para menterinya untuk tutup mulut terkait putusan Mahkamah Internasional (ICJ), Jumat (26/1/2024). Namun, permintaan itu tak digubris beberapa menteri senior yang langsung mencak-mencak karena putusan Mahkamah Internasional dianggap tidak sejalan dengan kepentingan kaum Zionis dan negara Israel. (Sumber: Aydinlik Turkiye)

"Mereka akan menemukannya dalam Semangat IDF, dokumen yang merinci nilai dan perilaku tentara moral dan profesional kami," tutur Gallant.

Dia juga bersumpah Israel "takkan pernah melupakan" serangan teroris yang dipimpin oleh Hamas pada 7 Oktober, sambil berjanji bahwa pasukan Israel akan terus bekerja untuk "membongkar" Hamas dan mengembalikan para sandera.

ICJ dalam putusannya memerintahkan Israel untuk melakukan segala langkah dalam kekuasaannya guna mencegah tindakan genosida di Gaza, namun tidak mencapai perintah gencatan senjata.

Afrika Selatan, sebagai pihak yang mengajukan kasus, meminta pengadilan untuk memutuskan langkah-langkah sementara, termasuk agar Israel segera menghentikan operasi militer di Gaza, mengambil langkah-langkah wajar untuk mencegah genosida terhadap Palestina, dan memastikan bahwa pengungsi kembali ke rumah mereka serta memiliki akses bantuan kemanusiaan.

Israel telah meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sebagai respons terhadap serangan lintas batas oleh kelompok Hamas yang, menurut Tel Aviv, menewaskan 1.200 orang.

Serangan Israel telah menyebabkan setidaknya 26.083 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta 64.487 terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan tersebut juga membuat 85% penduduk Gaza terusir dari tempat tinggal mereka di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang akut. Sementara, 60% infrastruktur di enklave tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Anadolu / Times of Israel


TERBARU