> >

Mesir Peringatkan Israel agar Tak Ambil Alih Koridor Philadelphi di Perbatasan Gaza

Kompas dunia | 23 Januari 2024, 21:20 WIB
Warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel di Jalur Gaza, berjalan di dekat perbatasan Gaza-Mesir di Rafah, bagian selatan Gaza, Minggu, 14 Januari 2024. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

"Mesir menyerukan kepada semua pihak yang menuduh kami gagal melindungi perbatasan untuk menghentikan tuduhan ini, mengingat kami punya angkatan bersenjata yang tangguh dan mampu melindungi perbatasan dengan efisien dan disiplin."

Pada 30 Desember 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Koridor Philadelphi "harus berada di bawah kendali kita" pada akhir perang terhadap Gaza.

Hal itu, kata dia, untuk memastikan demiliterisasi Gaza dan mencegah penyelundupan senjata melalui terowongan ke enklave pesisir tersebut. Komentar tersebut dikritik oleh seorang anggota parlemen Mesir.

Pada 13 Januari 2024, Netanyahu menyatakan opsi tersebut adalah "salah satu kemungkinan untuk apa yang saya sebut sebagai pagar selatan."

Hal itu diungkapkan setelah laporan Wall Street Journal awal bulan ini menyebutkan, Israel memberi tahu Mesir tentang rencana untuk meluncurkan operasi militer guna merebut kembali kontrol atas koridor tersebut.

Kedua negara menjalin hubungan diplomatik sejak 1980, dan Mesir memediasi sejumlah kesepakatan gencatan senjata selama serangan Israel terakhir ke Gaza.

Baca Juga: Terungkap Rincian Upaya AS, Mesir dan Qatar untuk Akhiri Perang, Termasuk Pendirian Negara Palestina

Mesir memperingatkan Israel bahwa upaya apa pun untuk mengambil kendali keamanan atas Koridor Philadelphi yang memisahkan Gaza dan Mesir, akan mengakibatkan "ancaman serius" terhadap hubungan kedua negara. (Sumber: Middle East Monitor)

Di tengah berlangsungnya serangan Israel ke Gaza, Mesir menuduh Israel berencana menghapus tuntutan berdirinya negara Palestina dengan cara mengusir warga Gaza ke Mesir. Israel membantah.

Sementara militer Israel mengumumkan pasukannya mengepung Kota Khan Younis di selatan Gaza, yang dekat dengan perbatasan Mesir - Israel.

Kota terbesar kedua di wilayah tersebut telah menjadi saksi pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir, dengan puluhan warga Palestina tewas dan terluka.

Pejabat Israel mengeklaim pemimpin utama Hamas mungkin bersembunyi di terowongan di kota tersebut.

Militer Israel mengeklaim pasukannya membunuh puluhan anggota Hamas di Khan Younis dalam beberapa hari terakhir dan telah mengepung kota tersebut.

Namun Israel tidak memberikan bukti apa pun atas klaim itu, dan tidak mungkin untuk memverifikasi secara independen rincian pertempuran di sana.

Khan Younis adalah kampung halaman Yehya Sinwar, pemimpin utama Hamas di Gaza, yang keberadaannya tidak diketahui. Militer Israel mengumumkan pengepungan ini dalam pernyataan pada Selasa.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press/Times of Israel


TERBARU