> >

DK PBB Mengutuk Keras Pelaku Bom Iran yang Tewaskan 84 Orang dan Lukai Hampir 300 Orang

Kompas dunia | 5 Januari 2024, 07:32 WIB
Petugas penyelamat berusaha merawat korban serangan bom di Iran, Rabu (3/1/2024). Dewan Keamanan PBB hari Kamis, (4/1/2024) dengan tegas mengutuk serangan bom ganda di Iran yang menewaskan setidaknya 84 korban dan melukai hampir 300 orang lainnya. (Sumber: AP)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Dewan Keamanan PBB hari Kamis, (4/1/2024) dengan tegas mengutuk serangan bom ganda di Iran yang menewaskan setidaknya 84 korban dan melukai hampir 300 orang lainnya.

"Pada Kamis (4/1/2024), anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk keras serangan teroris di kota Kerman," demikian pernyataan yang menyebut serangan bom itu sebagai "tindakan terorisme yang tidak terpuji," sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu.

Pernyataan tersebut menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban, pemerintah Iran, dan mendoakan kesembuhan penuh bagi yang terluka.

"Anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali bahwa terorisme dalam segala bentuknya merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional," demikian disampaikan.

Anggota Dewan juga menuntut pertanggungjawaban pelaku dan mengulangi bahwa segala bentuk terorisme adalah tindakan kriminal yang tidak dapat dibenarkan.

Jumlah korban meninggal akibat serangan bom ganda di kota Kerman, Iran, pada Rabu, telah direvisi menjadi 84 dengan 284 lainnya terluka, kata pejabat pada Kamis pagi.

Berbicara kepada media selama kunjungannya ke Kerman, Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi mengatakan berdasarkan evaluasi forensik, total 84 orang dinyatakan meninggal sejauh ini.

Baca Juga: Pemimpin Hizbullah Tantang Israel, Semakin Gatal Perang Lawan Negara Zionis

Petugas penyelamat berusaha merawat korban serangan bom di Iran, Rabu (3/1/2024). Dewan Keamanan PBB hari Kamis, (4/1/2024) dengan tegas mengutuk serangan bom ganda di Iran yang menewaskan setidaknya 84 korban dan melukai hampir 300 orang lainnya. (Sumber: Anadolu)

Banyak dari orang yang terluka masih dalam kondisi kritis, tambahnya, yang dapat meningkatkan jumlah korban tewas.

Sebanyak 220 orang yang terluka telah dirawat di berbagai rumah sakit di provinsi berpegunungan tersebut, informasi menteri, sambil menambahkan bahwa situasinya sudah kembali normal.

Setidaknya dua ledakan dahsyat merobek kota Kerman pada hari Rabu, dekat dengan pemakaman tempat jenderal militer puncak Iran, Jenderal Qassem Soleimani, dimakamkan.

Ribuan orang telah berkumpul di sana untuk memperingati ulang tahun keempat kematian Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam serangan drone AS di Baghdad pada Januari 2020.

Penyebab ledakan masih diselidiki oleh agen keamanan. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan yang paling mematikan dalam sejarah Iran pasca-1979.

Pada Rabu, pejabat menyebut jumlah korban tewas sebanyak 103 dan jumlah terluka sebanyak 140. Kepala Organisasi Kedaruratan Medis di Kerman, Sayyed Mohammad Saberi, berbicara kepada TV negara pada hari Kamis, mengonfirmasi revisi jumlah korban tewas dari 103 menjadi 84.

Ia mengatakan banyak mayat mengalami deformasi akibat ledakan kuat, yang menyebabkan ketidakakuratan dalam penghitungan korban jiwa, yang kemudian direvisi oleh ahli forensik.

Baca Juga: Serangan Udara di Baghdad Bunuh Pimpinan Milisi Pro-Iran, Pelaku Belum Diketahui

Petugas penyelamat berusaha merawat korban serangan bom di Iran, Rabu (3/1/2024). Dewan Keamanan PBB hari Kamis, (4/1/2024) dengan tegas mengutuk serangan bom ganda di Iran yang menewaskan setidaknya 84 korban dan melukai hampir 300 orang lainnya. (Sumber: Anadolu)

Berbicara dalam sebuah acara di Tehran pada hari Rabu, Presiden Ebrahim Raisi mengatakan pelaku "tindakan pengecut" tersebut akan "segera diidentifikasi dan dihukum" oleh lembaga keamanan dan penegak hukum negara.

Ia juga mengecam AS dan Israel atas "kejahatan" mereka dan mengatakan mereka akan "membayar harganya," tanpa menuduh langsung.

Setidaknya dua ledakan dahsyat merobek kota bagian tenggara Kerman pada hari Rabu, dekat dengan pemakaman tempat mantan jenderal militer Gen. Qassem Soleimani dimakamkan.

Ribuan orang hadir untuk memperingati ulang tahun keempat kematian mantan kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam serangan drone AS di Baghdad pada 2020.

Sebelumnya, otoritas menyebut jumlah korban tewas sebanyak 103, yang kemudian direvisi oleh ahli forensik menjadi 84, termasuk 284 terluka.

Kelompok teroris Daesh/ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu


TERBARU