DK PBB Mengutuk Keras Pelaku Bom Iran yang Tewaskan 84 Orang dan Lukai Hampir 300 Orang
Kompas dunia | 5 Januari 2024, 07:32 WIBSetidaknya dua ledakan dahsyat merobek kota Kerman pada hari Rabu, dekat dengan pemakaman tempat jenderal militer puncak Iran, Jenderal Qassem Soleimani, dimakamkan.
Ribuan orang telah berkumpul di sana untuk memperingati ulang tahun keempat kematian Soleimani, mantan kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam serangan drone AS di Baghdad pada Januari 2020.
Penyebab ledakan masih diselidiki oleh agen keamanan. Hingga saat ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang merupakan yang paling mematikan dalam sejarah Iran pasca-1979.
Pada Rabu, pejabat menyebut jumlah korban tewas sebanyak 103 dan jumlah terluka sebanyak 140. Kepala Organisasi Kedaruratan Medis di Kerman, Sayyed Mohammad Saberi, berbicara kepada TV negara pada hari Kamis, mengonfirmasi revisi jumlah korban tewas dari 103 menjadi 84.
Ia mengatakan banyak mayat mengalami deformasi akibat ledakan kuat, yang menyebabkan ketidakakuratan dalam penghitungan korban jiwa, yang kemudian direvisi oleh ahli forensik.
Baca Juga: Serangan Udara di Baghdad Bunuh Pimpinan Milisi Pro-Iran, Pelaku Belum Diketahui
Berbicara dalam sebuah acara di Tehran pada hari Rabu, Presiden Ebrahim Raisi mengatakan pelaku "tindakan pengecut" tersebut akan "segera diidentifikasi dan dihukum" oleh lembaga keamanan dan penegak hukum negara.
Ia juga mengecam AS dan Israel atas "kejahatan" mereka dan mengatakan mereka akan "membayar harganya," tanpa menuduh langsung.
Setidaknya dua ledakan dahsyat merobek kota bagian tenggara Kerman pada hari Rabu, dekat dengan pemakaman tempat mantan jenderal militer Gen. Qassem Soleimani dimakamkan.
Ribuan orang hadir untuk memperingati ulang tahun keempat kematian mantan kepala Pasukan Quds Garda Revolusi Islam, yang tewas dalam serangan drone AS di Baghdad pada 2020.
Sebelumnya, otoritas menyebut jumlah korban tewas sebanyak 103, yang kemudian direvisi oleh ahli forensik menjadi 84, termasuk 284 terluka.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Anadolu