> >

Biden Sebut Israel Mulai Kehilangan Dukungan Internasional akibat Serangan ke Gaza

Kompas dunia | 13 Desember 2023, 09:51 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendengarkan saat seorang wartawan mengajukan pertanyaan dalam konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Gedung Putih, Washington, Selasa, 12 Desember 2023. (Sumber: AP Photo/Andrew Harnik)

 

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan Israel mulai kehilangan dukungan internasional karena “pemboman tanpa pandang bulu” yang dilakukannya di Gaza.

Pernyataan cukup keras itu disampaikan saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan melakukan pemungutan suara untuk menuntut gencatan senjata di Palestina.

“Keamanan Israel bisa saja bergantung pada Amerika Serikat, namun saat ini Israel mempunyai lebih dari Amerika Serikat. Ada Uni Eropa, ada Eropa, dan sebagian besar negara di dunia mendukung mereka,” kata Biden kepada para donor dalam acara penggalangan dana, Selasa (12/12/2023).

“Tapi mereka mulai kehilangan dukungan karena pengeboman tanpa pandang bulu yang terjadi,” katanya, seperti dikutip dari The Associated Press.

Menurutnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengerti tentang hal itu, tapi tidak begitu yakin dengan kabinet perang Israel.

Pasukan Israel melancarkan serangan mematikan di Gaza, wilayah Palestina yang didudukinya sejak 1967 dan diblokade sejak 2007, sejak 7 Oktober lalu.

Serangan-serangan Israel menghancurkan warga Palestina di rumah-rumah mereka tanpa pandang bulu. 

Baca Juga: Joe Biden Rayakan Hari Besar Yahudi di Gedung Putih, Kembali Mengaku Seorang Zionis

Sementara penasihat keamanan nasional utama Biden, Jake Sullivan, akan berangkat ke Israel minggu ini untuk berkonsultasi langsung mengenai pembicaraan untuk mengakhiri pertempuran besar.

Penggalangan dana kampanye tahun 2024 adalah bagian dari pertemuan para donor Yahudi, banyak di antaranya menghadiri resepsi Hanukkah Gedung Putih pada Senin (11/12) malam.

Acara penggalangan dana Biden ini boleh diliput beberapa wartawan dengan syarat tidak boleh mengambil gambar atau video.

Retorika Biden kepada para donor mencerminkan pesannya yang lebih jujur dan pribadi kepada Netanyahu melalui saluran telepon yang sering mereka lakukan.

Ia menegaskan kembali dukungan AS untuk Israel sebelum mendorong Israel berbuat lebih banyak untuk membantu warga sipil di Gaza.

“Israel harus mengambil keputusan sulit. Tidak ada keraguan mengenai perlunya menghadapi Hamas. Tidak ada pertanyaan tentang itu. Tidak ada. Nol,” kata Biden.

Namun dia menambahkan, Netanyahu harus mengubah pemerintahannya.

“Saya pikir dia harus mengubah pemerintahannya. Pemerintahannya di Israel mempersulit hal ini,” tambahnya.

Biden secara khusus menuding Itamar Ben-Gvir, pemimpin partai sayap kanan Israel dan menteri keamanan nasional dalam koalisi pemerintahan Netanyahu, yang menentang solusi dua negara.

Ben-Gvir juga menyerukan Tel Aviv untuk menegaskan kembali kendali atas Tepi Barat dan Gaza, wilayah Palestina yang berada di bawah pendudukan Israel.

Dia duduk di kabinet keamanan Israel, tetapi bukan anggota kabinet perang yang beranggotakan tiga orang di negara itu.

Komentar tersebut memicu tanggapan dari militer Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.

“Kami tahu cara menjelaskan dengan tepat bagaimana kami beroperasi dengan presisi, berdasarkan intelijen, bahkan ketika kami beroperasi di lapangan,” kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari.

“Kami tahu cara beroperasi melawan benteng Hamas sedemikian rupa sehingga dapat memisahkan warga sipil yang tidak terlibat dari sasaran terorisme."

Ketika ditanya tentang komentar Biden, seorang pejabat senior Hamas di Beirut, Lebanon, mengatakan bahwa “perlawanan dan ketabahan rakyat Palestina telah membuat Biden memahami bahwa operasi militer Israel adalah tindakan gila.”

Baca Juga: Joe Biden Minta DPR AS Loloskan Dana Bantuan ke Ukraina: Kita Tak Bisa Biarkan Putin Menang

“Dampak (perang) akan menjadi bencana besar bagi entitas itu (Israel) dan hasil pemilu di mana Biden mungkin kehilangan kursinya di Gedung Putih,” kata Osama Hamdan, anggota biro politik Hamas dalam sebuah konferensi pers.

Sementara Biden dalam acara penggalangan dana mengungkapkan, dirinya telah memperingatkan Netanyahu tentang hilangnya dukungan internasional terhadap Israel karena serangan di Gaza.

Namun, pemimpin Israel tersebut malah menyebutkan ‘dosa’ masa lalu Washington seperti ketika AS mengebom Jerman dalam Perang Dunia II dan menjatuhkan bom atom di Jepang.

“Itulah mengapa semua lembaga ini didirikan setelah Perang Dunia II, untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi,” kata Biden. 

“Jangan membuat kesalahan yang sama seperti yang kita lakukan pada 9/11. Tidak ada alasan bagi kita untuk berperang di Afghanistan,” tambahnya.

 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU