> >

Terlibat dalam Pemenggalan Guru di Prancis pada 2020, 6 Remaja Dinyatakan Bersalah

Kompas dunia | 9 Desember 2023, 08:51 WIB
Para siswa sekolah Conflans-Sainte-Honorine mengenang guru sejarah, Samuel Paty yang dipenggal di Paris, Jumat (16/10/2020). (Sumber: AP Photo)

Pengadilan memutuskan ia bersalah karena telah membuat dakwaan palsu dan komentar yang memfitnah.

Lima terdakwa lainnya, berusia 14 hingga 15 tahun saat kejadian, dinyatakan bersalah karena mengintai gurunya.

Mereka dihukum karena terlibat dalam kelompok yang mempersiapkan kekerasan yang diperburuk.

Pembunuh Paty, Abdoullakh Anzorov, seorang pengungsi Chechnya berusia 18 tahun, ditembak mati oleh polisi di lokasi pembunuhan.

Sidang kedua akan dibuka tahun depan untuk delapan orang dewasa yang juga dituduh terlibat dalam pembunuhan tersebut.

Baca Juga: Dewan Keamanan Bersidang Bahas Desakan Sekjen PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza, AS Langsung Tolak

Itu termasuk Brahim Chnina, ayah dari gadis berusia 13 tahun yang diadili.

Penggambaran Nabi Muhammad secara luas dianggap tabu dalam Islam, dan dianggap sangat menyinggung umat Islam.

Masalah ini menjadi sangat sensitif di Prancis, karena keputusan Charlie Hebdo menerbitkan kartun tersebut.

Sebanyak 12 orang terbunuh setelah penyerbuan ke kantor Charlie Hebdo pada 2015,  setelah mereka memutuskan untuk mempublikasikannya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU