Bingung Barat Kini Tekan Ukraina Berunding dengan Rusia, Moskow: Kenyataannya Justru Sebaliknya
Kompas dunia | 7 Desember 2023, 07:16 WIBBaca Juga: Zelenskyy Kembali Minta Dana dan Senjata di Rapat Senat AS, Pemerintah Joe Biden Akui Uang Habis
Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan baik Ukraina maupun sekutu baratnya belum bersedia bernegosiasi dengan Rusia.
Rodion Miroshnik, utusan khusus Kementerian Luar Negeri Rusia untuk kejahatan rezim Kiev, mengatakan kepada Izvestia bahwa Kiev berusaha keras untuk patuh pada arahan Barat untuk berperang sampai warga Ukraina terakhir.
"Tentu, kami menghargai keinginan Hungaria untuk membantu menghentikan pertumpahan darah, tetapi mediasi hanyalah alat untuk mengorganisir negosiasi. Pertanyaan kunci tetap: Siapa di pihak sana yang siap melakukan pembicaraan?" kata diplomat itu.
Rusia masih bertekad mencapai tujuannya dalam operasi militer khusus melalui upaya politik dan diplomatis, kata Miroshnik.
Pemimpin Tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhny, dan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Valery Gerasimov, dilaporkan sedang melakukan pembicaraan pribadi, demikian dilaporkan oleh jurnalis AS dan pemenang Pulitzer Prize, Seymour Hersh, yang mengutip sumber-sumber, seperti dilaporkan oleh TASS pada Sabtu, (2/12/2023).
"Kekuatan penggerak dari pembicaraan tersebut bukanlah Washington atau Moskow, atau [Presiden AS Joe] Biden atau [Presiden Rusia Vladimir] Putin, tetapi dua jenderal tinggi yang menjalankan perang, Valery Gerasimov dari Rusia dan Valery Zaluzhny dari Ukraina," katanya dalam sebuah artikel, mengutip pejabat AS dan warga Amerika yang akrab dengan situasi di pemerintahan Ukraina.
Hersh mengatakan, mengutip pejabat AS, bahwa Zaluzhny mendapat dukungan AS dalam melakukan perundingan. Kesepakatan potensial tersebut menetapkan bahwa Krimea akan tetap menjadi bagian Rusia dan akan ada pemilihan di wilayah-wilayah yang dibebaskan oleh Rusia dan kemudian bergabung dengan negara tersebut, demikian disampaikan oleh jurnalis tersebut.
Sebagai imbalannya, Rusia mungkin bersedia memperbolehkan Ukraina bergabung dengan NATO, dengan catatan NATO harus berkomitmen "tidak menempatkan pasukan NATO di tanah Ukraina." Kesepakatan ini juga tidak akan memperbolehkan NATO menempatkan senjata ofensif di Ukraina.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : TASS / Inveztia / RIA Novosti