Qatar Sebut Israel dan Hamas Sepakat Perpanjang Gencatan Senjata Selama Dua Hari Tambahan
Kompas dunia | 27 November 2023, 23:55 WIBNamun, pejabat tersebut menambahkan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki sedang menyulitkan, dengan Hamas menuntut serangan militer Israel di Tepi Barat dihentikan.
Ratusan warga Palestina ditangkap dan banyak yang tewas dalam bentrokan dengan pasukan Israel sejak perang dimulai.
Pejabat-pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonimitas karena tidak diizinkan memberi informasi kepada media.
62 orang yang disandera Hamas telah dilepaskan, hampir semuanya selama gencatan senjata ini. Sebelumnya, satu juga dibebaskan oleh pasukan Israel dan dua ditemukan tewas di dalam Gaza.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Masuki Hari Terakhir, Gencarnya Negosiasi Perpanjangan Bikin Ketar-Ketir
"Kami dapat membawa semua sandera pulang. Kita harus terus mendorong," kata dua kerabat Abigail Edan, seorang anak perempuan berusia 4 tahun dan warga negara ganda Israel-Amerika yang dibebaskan pada hari Minggu, dalam sebuah pernyataan.
Hamas dan militan lainnya mungkin masih menyandera hingga 175 orang, cukup untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua setengah minggu, tetapi sandera tersebut termasuk sejumlah tentara, dan Hamas kemungkinan akan membuat tuntutan yang jauh lebih besar untuk pembebasan mereka.
Sebelumnya, pada Minggu (26/11) kemarin, Hamas membebaskan 17 sandera, termasuk 14 warga Israel, dan Israel membebaskan 39 tahanan Palestina, pertukaran ketiga semacam itu dalam gencatan senjata ini.
Sebagian besar sandera terlihat dalam keadaan fisik yang baik, tetapi Elma Avraham berusia 84 tahun harus diangkut ke Rumah Sakit Soroka di Israel dalam kondisi mengancam jiwa karena perawatan yang tidak memadai, kata rumah sakit tersebut.
Juga di antara mereka yang dibebaskan pada hari yang sama adalah tiga warga negara Thailand. Dengan total 17 yang dibebaskan, Thailand mengatakan sedang mengejar pemulangan aman dari 15 sandera Thailand yang tersisa, yang merupakan kelompok terbesar non-Israel yang ditahan oleh militan.
Banyak warga Thailand bekerja di Israel, sebagian besar sebagai pekerja pertanian.
Tahanan Palestina yang dibebaskan sebagian besar remaja yang dituduh melemparkan batu dan bom molotov selama bentrokan dengan pasukan Israel, atau pelanggaran yang kurang serius.
Sandera yang dibebaskan sebagian besar tetap berada di luar sorotan publik, tetapi rincian tentang masa tahanan mereka mulai terungkap.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press