> >

Semua Rumah Sakit di Utara Jalur Gaza Berhenti Beroperasi

Kompas dunia | 21 November 2023, 23:05 WIB
Bayi-bayi yang lahir prematur ini akan dibawa ke Mesir setelah mereka dievakuasi dari Rumah Sakit Al Shifa di Gaza City ke sebuah rumah sakit di Rafah, Jalur Gaza, Senin, 20 November 2023. (Sumber: AP Photo/Fatima Shbair)

 

GAZA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, seluruh rumah sakit di utara enklave tersebut telah berhenti beroperasi, Selasa (21/11/2023), termasuk Rumah Sakit Indonesia yang kini dikepung pasukan Israel.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf Al-Qudra menyampaikan, sekitar 120 orang telah dievakuasi dari Rumah Sakit Indonesia ke Rumah Sakit Nasser yang terletak di selatan Gaza.

Namun, masih terdapat sekitar 400 pasien, 200 tenaga medis, dan lebih dari 2.000 pengungsi di RS Indonesia.

Seperti dilansir Al Jazeera, Al-Qudra menyebut rumah sakit-rumah sakit di utara Gaza memiliki tingkat okupansi hingga 190 persen, jauh melebih kapasitas.

Layanan rumah sakit kemudian lumpuh karena kurangnya pasokan dan bahan bakar untuk menghidupkan generator.

Baca Juga: Hilang Kontak di Gaza, Kemlu Ungkap 3 WNI Pilih Tinggal untuk Bantu Penduduk Palestina

Pekan lalu, Israel menyerang dan menghancurkan sebagian kompleks Rumah Sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, wilayah Palestina yang sudah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007. Militer Israel kemudian menawan lebih dari 700 orang.

Israel menggeledah Al-Shifa karena mengeklaim di tempat itu terdapat jejaring terowongan bawah tanah Hamas. Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut.

Sementara di Rumah Sakit Indonesia, Al-Qudra menyebut Israel menempatkan pasien, tenaga medis, dan pengungsi dalam "lingkaran kematian."

Militer Israel disebut menembak siapa pun yang bergerak di kompleks rumah sakit.

Sebelumnya pada Senin (21/11/2023), sebanyak 12 orang terbunuh dan puluhan terluka akibat serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia. Tank Israel mengepung kompleks rumah sakit dan tembakan artileri merusak bangunan.

Al-Qudra menyebut Israel juga menyerang rumah Wakil Menteri Kesehatan Palestina di Gaza pada Selasa pagi waktu setempat.

Terdapat sekitar 56 kerabat wakil menteri di rumah tersebut. Hingga berita ini diturunkan, 17 jenazah ditemukan di lokasi kejadian.

Sejak 7 Oktober lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut terdapat 164 serangan ke fasilitas-fasilitas kesehatan di Gaza dan 171 serangan ke fasilitas-fasilitas kesehatan di Tepi Barat.

Berbagai pihak, termasuk Kementerian Luar Negeri RI, menegaskan serangan Israel ke rumah sakit melanggar hukum humaniter internasional.

Sejak 7 Oktober lalu, serangan Israel ke Gaza telah membunuh lebih dari 13.000 jiwa, sekitar 5.600 di antaranya adalah anak-anak dan 3.500 perempuan.

Israel mengeklaim menyerang target-target Hamas selama operasi pengeboman di Gaza.

Sementara Israel menyebut sebanyak 1.200 orang tewas dalam serangan Hamas ke wilayahnya pada 7 Oktober.

Baca Juga: Pembantaian Massal di Gaza: 75 Persen Korban Serangan Israel adalah Anak-Anak, Perempuan, Lansia

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU