> >

Presiden Baru Maladewa Serukan Militer Asing Keluar, Tandai Perubahan Orientasi dari India ke China

Kompas dunia | 5 Oktober 2023, 03:05 WIB
Mohammed Muizzu yang merupakan pro-China terpilih sebagai Presiden Maladewa, Sabtu (30/9/2023). Kekuatan militer asing tidak dapat tinggal di Maladewa dan harus keluar, demikian disampaikan Muizzu, diperkirakan akan mengubah hubungan Maladewa dengan India dan China. (Sumber: The Diplomat)

NEW DELHI, KOMPAS.TV - Kekuatan militer asing tidak dapat tinggal di Maladewa dan harus keluar, demikian disampaikan presiden terpilih, Mohamed Muizzu, dalam acara perayaan kemenangan pemilihan presiden akhir pekan yang diperkirakan akan mengubah hubungan Maladewa dengan India dan China.

Muizzu, yang mengalahkan Presiden petahana Ibrahim Solih pada putaran kedua hari Sabtu lalu, didukung oleh koalisi yang dikenal dekat dengan China.

Koalisi tersebut mempromosikan kampanye "Keluar dari India" beberapa tahun yang lalu, menentang keberadaan kecil militer India.

"Semua negara yang setuju dengan kebijakan pro-Maladewa akan menjadi teman dekat dan sekutu kita," kata Muizzu kepada para pendukung pada acara hari Senin, seperti dilaporkan oleh Straits Times, Rabu (4/10/2023).

"Kita akan pulangkan tentara asing dari Maladewa," tambahnya, tanpa menyebutkan nama negara mana pun. 

Muizzu dilaporkan memenangkan pemilihan presiden pada Sabtu (30/9/2023), dengan meraih lebih dari 54 persen suara dalam putaran kedua pemilu.

Raihan ini mendorong petahana Ibrahim Mohamed Solih mengakui kekalahannya sesaat sebelum tengah malam hari Sabtu kemarin.

Baca Juga: Pemimpin Pro-China Menang di Pemilihan Presiden Maladewa, Hubungan dengan India Bakal Kian Rusak

Pulau-pulau cantik berpasir putih di Maladewa. Kekuatan militer asing tidak dapat tinggal di Maladewa dan harus keluar, demikian disampaikan presiden terpilih Mohammed Muizzu, diperkirakan akan mengubah hubungan Maladewa dengan India dan China. (Sumber: Maldives Marketing & Public Relations Corporation)

Di masa lalu, partainya melihat pengaruh besar India sebagai ancaman potensial terhadap kedaulatan, dan Muizzu menuduh negara Asia Selatan itu bermaksud untuk membentuk kehadiran militer permanen di kepulauan Samudera Hindia tersebut.

India, yang punya hubungan tradisional dekat dengan Male, ibu kota Maladewa, membantah klaim tersebut, dan membantu membangun pelabuhan laut untuk latihan pasukan Maladewa oleh militer India.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU