> >

Atasi Penyakit Kelamin Kaum Gay dan Biseksual, Aparat Kesehatan AS akan Usulkan Antibiotik Murah Ini

Kompas dunia | 3 Oktober 2023, 10:02 WIB
Aparat kesehatan AS berencana mendukung penggunaan antibiotik umum yang murah sebagai morning after pill, yang dapat digunakan publik terutama laki-laki gay, biseksual dan laki-laki yang mengklaim dirinya sebagai perempuan, untuk mencoba menghindari beberapa penyakit menular seksual yang semakin marak di Amerika Serikat seperti klamidia, sipilis, dan gonore. (Sumber: AP Photo)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Pejabat kesehatan AS berencana mendukung penggunaan antibiotik umum yang murah sebagai pil yang dimakan keesokan harinya atau morning after pill, yang dapat digunakan oleh publik terutama pria gay, biseksual dan lelaki yang mengklaim dirinya sebagai perempuan, untuk mencoba menghindari beberapa penyakit menular seksual yang semakin marak di Amerika Serikat.

Salah satu studi yang paling berpengaruh adalah penelitian New England Journal of Medicine awal tahun ini. Penelitian ini menemukan bahwa pria gay, pria biseksual, dan perempuan transgender atau laki-laki yang mengklaim dirinya sebagai perempuan yang pernah mengidap penyakit menular seksual sebelumnya dan mengonsumsi pil punya risiko sekitar 90 persen lebih rendah untuk tertular klamidia, sekitar 80 persen lebih rendah untuk tertular sifilis, dan lebih dari 50 persen lebih rendah untuk tertular gonore dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi pil setelah berhubungan seks.

Usulan ini datang setelah penelitian menemukan beberapa orang yang mengonsumsi antibiotik doxycycline dalam tiga hari setelah berhubungan seks tanpa perlindungan punya risiko lebih rendah untuk tertular penyakit klamidia, sifilis, atau gonore dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi pil setelah berhubungan seks.

Panduan CDC yang diusulkan ini dirilis hari Senin, (2/10/2023), dan akan disahkan setelah periode sosialisasi dan tanggapan publik selama 45 hari, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Selasa, (3/10/2023).

Dengan peningkatan angka penularan penyakit menular seksual yang mencetak rekor tertinggi, "diperlukan lebih banyak alat," kata Dr. Jonathan Mermin dari Centers for Disease Control and Prevention.

Panduan ini spesifik untuk kelompok yang paling banyak diteliti, yaitu pria gay dan biseksual serta perempuan transgender atau laki-laki yang mengklaim dirinya sebagai perempuan yang pernah mengidap penyakit menular seksual dalam 12 bulan sebelumnya dan berisiko tinggi terinfeksi kembali.

Ada bukti yang lebih sedikit bahwa pendekatan ini efektif untuk orang lain, termasuk pria dan wanita heteroseksual. Namun, hal ini dapat berubah seiring dengan penelitian lebih lanjut, kata Mermin, yang mengawasi upaya penanggulangan penyakit menular seksual CDC.

Baca Juga: Kemenkes Ungkap Kasus HIV dan Sifilis Naik di 2023, Penularan Didominasi Ibu Rumah Tangga

Doxycycline, antibiotik murah yang sudah tersedia selama lebih dari 40 tahun, digunakan sebagai pengobatan untuk masalah kesehatan seperti jerawat, klamidia, dan demam berbintik Rocky Mountain. (Sumber: Instagram/paval.19)

Meskipun demikian, ide ini masuk sebagai salah satu dari sedikit langkah pencegahan utama dalam beberapa dekade terakhir dalam "bidang yang telah lama kekurangan inovasi," kata Mermin. Yang lainnya termasuk vaksin melawan virus HPV dan pil pencegah HIV, katanya.

Doxycycline, antibiotik murah yang sudah tersedia selama lebih dari 40 tahun, digunakan sebagai pengobatan untuk masalah kesehatan seperti jerawat, klamidia, dan demam berbintik Rocky Mountain.

Panduan CDC didasarkan pada empat penelitian penggunaan doxycycline melawan penyakit menular seksual bersumber dari bakteri.

Setahun yang lalu, departemen kesehatan San Francisco mulai mempromosikan doxycycline sebagai tindakan pencegahan keesokan harinya.

Dengan peningkatan tingkat infeksi, "kami merasa tidak bisa menunggu," kata Dr. Stephanie Cohen, yang mengawasi pekerjaan pencegahan penyakit menular seksual departemen tersebut. Beberapa kota, kabupaten, dan departemen kesehatan negara bagian lainnya, terutama di Pantai Barat, mengikuti langkah yang sama.

Di Fenway Health, pusat kesehatan yang berbasis di Boston yang melayani banyak pasien gay, lesbian, dan transeksual, sekitar 1.000 pasien menggunakan doxycycline dengan cara itu sekarang, kata Dr. Taimur Khan, direktur riset medis terkait organisasi tersebut.

Panduan ini seharusnya memiliki dampak besar, karena banyak dokter yang enggan berbicara kepada pasien tentang hal ini sampai mendengar pengumuman dari CDC, kata Khan.

 

Efek samping obat ini termasuk masalah perut dan ruam setelah terpapar sinar matahari. Beberapa penelitian menemukan obat ini tidak efektif pada wanita heteroseksual. Dan penggunaan luas doxycycline sebagai tindakan pencegahan dapat, setidaknya secara teoretis, berkontribusi pada mutasi yang membuat bakteri kebal terhadap obat.

Jenis resistensi antibiotik seperti itu belum terjadi di San Francisco, tetapi akan penting untuk memantau hal ini, kata Cohen.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU