> >

Serbia Tarik Setengah Pasukannya di Perbatasan Kosovo usai Diprotes AS dan Uni Eropa

Kompas dunia | 3 Oktober 2023, 02:25 WIB
Seorang tentara Serbia berpose di dekat kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) dalam Pameran Senjata dan Perlengakapan Militer--PARTNER ke-11 2023, di Beograd, Serbia, 25 September 2023. (Sumber: Darko Vojinovic/Associated Press)

BEOGRAD, KOMPAS.TV - Militer Serbia dilaporkan menarik hingga setengah pasukannya yang berada di perbatasan Kosovo per Senin (2/10/2023). Langkah tersebut ditempuh Serbia usai Amerika Serikat (AS) dan sejumlah pihak lain memprotes konsentrasi pasukan Beograd di perbatasan.

Berbagai pihak melaporkan Serbia meningkatkan jumlah pasukan di perbatasan usai insiden di utara Kosovo pada 24 September lalu.

Saat itu, sekitar 30 kombatan etnis Serb bersenjata berat merusuh dan menewaskan dua polisi Kosovo.

Kepala Staf Angkatan Darat Serbia Jenderal Milan Mojsilovic menyebut pasukan Serbia di perbatasan Kosovo kini berjumlah sekitar 4.500 personel.

Sebelumnya, pasukan Serbia di perbatasan Kosovo berjumlah 8.350 pasca-insiden di utara Kosovo.

Baca Juga: PM Kosovo Tuduh Serbia Rencanakan Perang, Buat Skenario Kerusuhan seperti Perang Bosnia 1992

Mojsilovic membantah anggapan bahwa pihaknya menambah pasukan usai insiden di utara Kosovo. Ia menyebut jumlah pasukan Serbia di perbatasan dulunya berjumlah lebih banyak, bahkan sempat ada di angka 14.000 personel.

Selain itu, kata Mojsilovic, pasukan Serbia belakangan ini juga tidak meningkatkan kesiapan tempur.

"Dari sudut pandang militer, saya tidak melihat alasan dari komentar-komentar seperti itu," kata Mojsilovic menanggapi komentar AS dan Uni Eropa.

Mojsilovic pun membantah tuduhan Kosovo bahwa Serbia melatih kelompok bersenjata yang terlibat baku tembak di Desa Banjska, Kosovo.

Ia mengakui terkadang militer Serbia melatih tentara cadangan Serb dari Kosovo, tetapi tidak termasuk kombatan yang merusuh pada 24 September lalu.

Kosovo sendiri merupakan bekas wilayah Serbia yang mendeklarasikan kemerdekaan pada 2008 silam. Serbia dan Kosovo pernah terlibat perang separatis pada 1998-1999 yang menewaskan ribuan orang.

Mojsilovic juga menanggapi tuduhan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti yang menyebut Beograd hendak "menganeksasi" utara Kosovo. Ia menyebut tuduhan Kurti itu "penghinaan intelektual."

Sebelumnya, juru bicara Komisi Eropa, Peter Stano, menyebut konsentrasi pasukan Serbia di perbatasan "sangat mengkhawatirkan dan harus dihentikan segera."

Stano pun mendesak digelarnya investigasi terkait insiden 24 September di Kosovo dengan kerja sama sepenuhnya dari pihak Serbia, yang sedang mencalonkan diri sebagai anggota Uni Eropa.

"Tidak ada tempat bagi konsentrasi senjata dan pasukan keamanan di benua Eropa. Semua pasukan harus menahan diri," kata Stano, dikutip Associated Press

Baca Juga: Serbia Konsentrasi Pasukan di Perbatasan Kosovo usai Kombatan Etnis Serb Terbunuh, AS Khawatir

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU