> >

Rusia Cabut dari Kesepakatan Ekspor Biji-bijian Ukraina, Ini Dampaknya bagi Indonesia dan Dunia

Kompas dunia | 18 Juli 2023, 07:00 WIB
Pasukan Rusia berjaga di ladang gandum di Oblast (daerah setingkat provinsi) Zaporizhzhia yang sebagian wilayahnya telah direbut dari Ukraina. Foto diambil pada 14 Juni 2022. Pemerintah Federasi Rusia menarik diri dari kesepakatan perlindungan ekspor biji-bijian Ukraina via Laut Hitam yang diblokade pasukan Moskow. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut pihaknya keluar dari perjanjian Inisiatif Biji-Bijian Laut Hitam hingga tuntutannya terpenuhi. (Sumber: Associated Press)

Di lain sisi, Rusia menyebut biji-bijian yang dikirim melalui Laut Hitam tidak mencapai negara-negara termiskin dunia. Hampir 44 persen ekspor tersalurkan ke negara-negara berpendapatan tinggi.

Meskipun demikian, Program Pangan Dunia (WFP) PBB melaporkan bahwa lebih dari 725.000 ton biji-bijian Laut Hitam dikirim ke negara-negara miskin yang terdampak perang dan cuaca ekstrem, di antaranya adalah Ethiopia, Yaman, dan Afghanistan.

Nana Ndeda, ketua advokasi dan kebijakan bantuan di organisasi Save the Children, menyebut mundurnya Rusia dari kesepakatan Laut Hitam dapat menaikkan harga pangan dunia lagi.

"Apa yang mungkin terjadi adalah harga-harga pangan akan naik lagi," kata Ndeda dikutip Al Jazeera.

"Dengan itu, banyak negara tidak akan bisa lagi memasok pangan ke anak-anak dan keluarga mereka tidak akan bisa mengakses makanan dan kita akan melihat peningkatan malnutrisi dan kerentanan pangan," imbuhnya.

Baca Juga: Pertempuran di Timur Ukraina Tetap Sengit Meski Wagner Dikirim ke Belarusia, Ternyata Ini Sebabnya

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU