Polisi Moral Iran Kembali Beraksi, Lancarkan Kampanye Baru di Jalan-Jalan
Kompas dunia | 17 Juli 2023, 06:51 WIBDUBAI, KOMPAS.TV - Otoritas Iran hari Minggu, (16/7/2023) mengumumkan kampanye baru polisi moral, dimana satuan tersebut kembali berpatroli di jalanan 10 bulan setelah kematian seorang perempuan yang berada dalam tahanan, Mahsa Amini, menyulut protes besar di seluruh negeri.
Polisi moral sebagian besar mundur setelah kematian Mahsa Amini, berusia 22 tahun, pada bulan September tahun lalu, ketika otoritas berjuang mengendalikan protes massal yang menuntut penggulingan teokrasi yang berkuasa di Iran selama lebih dari empat dekade, sebagaimana dilaporkan oleh Associated Press, Senin, (17/7/2023).
Protes-protes tersebut sebagian besar mereda awal tahun ini setelah tindakan keras yang menyebabkan lebih dari 500 demonstran tewas dan hampir 20.000 orang ditahan. Namun, banyak perempuan yang tetap tidak mengindahkan kode berpakaian resmi, terutama di ibu kota Tehran, dan kota-kota lainnya.
Polisi moral hanya terlihat jarang berpatroli di jalanan pada bulan Desember, bahkan ada beberapa laporan bahwa mereka telah dibubarkan, namun kemudian kabar itu dibantah.
Otoritas terus bersikeras selama krisis bahwa aturan-aturan tersebut tidak berubah. Para ulama Syiah penguasa Iran menganggap hijab sebagai salah satu pilar kunci revolusi Islam yang membawa mereka berkuasa, dan menganggap berpakaian lebih santai sebagai tanda kemunduran dan kebarat-baratan.
Hari Minggu, Jenderal Saeed Montazerolmahdi, juru bicara polisi, mengumumkan polisi moral akan kembali memberikan peringatan dan kemudian menahan perempuan yang tidak mengenakan hijab di tempat umum.
Di Tehran, anggota polisi moral dapat terlihat berpatroli di jalanan dengan menggunakan van.
Sabtu malam, (15/7/2023) polisi menangkap Mohammed Sadeghi, seorang aktor muda yang relatif tidak terkenal, dalam sebuah razia di rumahnya yang tampaknya ia siarkan melalui media sosial.
Baca Juga: Pembubaran Polisi Moral Belum Jelas, Perempuan Iran Sudah Ramai Lepas Hijab
Sebelumnya, ia mengunggah video sebagai tanggapan atas video online lain yang menampilkan seorang perempuan ditahan oleh polisi moral. "Percayalah, jika saya melihat adegan seperti itu, saya mungkin akan melakukan pembunuhan," ujarnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press