> >

Kerusuhan Tewasnya Remaja Ditembak Polisi Meluas di Prancis, Kota Ini Berlakukan Jam Malam

Kompas dunia | 30 Juni 2023, 11:31 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut penembakan yang menewaskan seorang pengantar makanan berusia 17 tahun oleh polisi sebagai tak termaafkan. (Sumber: Abaca Press / New York Post)

PARIS, KOMPAS.TV - Sebuah kota kecil di luar Paris, Prancis memberlakukan jam malam setelah kerusuhan atas remaja 17 tahun yang tewas ditembak polisi semakin meluas.

Wali Kota Clamart, sebuah kota kecil yang dihuni 50.000 orang di Paris bahkan sampai memberlakukan jam malam pada Kamis (29/6/2023).

Jam malam tersebut membuat warga kota kecil itu tak bisa keluar rumah sejak pukul 9 malam hingga 6 pagi, mulai dari Kamis hingga Senin (3/7) pekan depan.

Seperti diketahui unjuk rasa dan protes atas kematian Nahel M, remaja 17 tahun yang tewas ditembak polisi di Paris, Selasa (27/6), menyebabkan banyak kerusuhan terjadi di seluruh Prancis.

Baca Juga: Ibu Remaja 17 Tahun yang Tewas Ditembak Polisi di Paris Buka Suara, Sebut Ada Motif Rasialis

Dikutip dari Khaleej Times, di Clamart, sebuah tram dibakar ketika protes terjadi pada Rabu (28/6).

Sebelum, pemimpin wilayah Paris mengatakan layanan bus dan trem dari dan ke Ibu Kota Prancis itu dihentikan sementara sejak Kamis, pukul 9 malam, karena unjuk rasa yang terjadi.

Hal tersebut demi memastikan keselamatan staf dan juga para penumpang.

Pada unjuk rasa tergambarkan kemarahan dari masyarakat terhadap kepolisian Prancis yang secara luas dianggap agresif dan rasis.

Baca Juga: Update Kerusuhan di Prancis: Tembak Remaja hingga Tewas, Kinerja Polisi Disorot

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Khaleej Times


TERBARU