Heboh Video Tentara Rusia Minta Ampun saat akan Ditembak Drone Ukraina, Akhirnya Nyawanya Diampuni
Kompas dunia | 16 Juni 2023, 15:16 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Rekaman tentara Rusia yang minta ampun saat akan ditembak drone Ukraina, viral di media sosial.
Seorang komandan militer Ukraina mengatakan, tentara Rusia itu meminta ampun saat pengendali drone akan menembaknya.
Rekaman drone tersebut didapat dari unit Brigade Mesin ke-92 Ukraina, dan dipublikasikan oleh Wall Street Journal.
Insiden tersebut diketahui terjadi di sebuah parit di Bakhmut, Ukraina, pada Mei.
Baca Juga: Cara Esktrem Paris Hadapi Wabah Tikus, Bertekad Hidup Berdampingan
Pengendali drone pun kemudian mengampuninya, dan pihak Ukraina saat ini menahan tentara Rusia tersebut.
Komandan Divisi Penyerang Drone Ukraina Achilles Brigade ke-92, Yuriy Fedorenko, mengonfirmasi mengenai tentara Rusia yang menyerah tersebut.
Ia disebut jadi satu-satunya tentara Rusia yang selamat di kawasan parit itu, dan semua rekan dan komandannya telah menjadi mayat yang bergelimpangan di parit itu.
“Saat ia menyadari dirinya akan mati, ia membuang senapan mesinnya, menaikkan tangannya dan mengatakan ia tak akan melanjutkan pertempuran ini,” ujar Fedorenko dikutip dari CNN, Kamis (15/6/2023).
“Saat itu, kami memiliki sebuah kopter (drone) dengan peledak yang siap menghabisinya. Namun, karena musuh meletakkan senjatanya dan memperlihatkan akan menyerah, kemudian diputuskan untuk memberikannya perintah menyerah,” tambahnya.
Video tersebut memperlihatkan seorang tentara Rusia yang lari dari serangan drone Ukraina di parit di medan perang Bakhmut.
Tentara itu kemudian berhenti dan berusaha berkomunikasi dengan drone tersebut menggunakan sinyal tangan.
Wall Street Journal dilaporkan telah mewawancarai tentara Rusia itu di fasilitas tahanan di Kharkiv pada 19 Mei, di bawah pengawasan ketat.
Mereka juga dilaporkan telah berbicara dengan pilot drone Ukraina tersebut, yang mengungkapkan memutuskan mengampuninya setelah melihatnya meminta ampun.
“Meski ia musuh, saya merasa kasihan kepadanya,” ujar pengendali drone tersebut.
Sang pilot juga menjatuhkan pesan kepada tentara itu untuk mengikuti drone miliknya jika ingin menyerah.
Baca Juga: Rakyat Korea Utara Kelaparan, Kim Jong-Un Malah Kirim Bunga dan Selamat Ulang Tahun ke Xi Jinping
Ketika akhirnya tiba di garis pertahanan Ukraina, tentara itu dilaporkan duduk dengan lututnya dan melepas rompi antipeluru serta helm tempurnya.
Pasukan Ukraina kemudian menahannya, lalu membawanya dengan truk Humvees ke fasilitas penahanan di Kharkiv.
Menurut Wall Street Journal, tentara Rusia yang menyerah itu merupakan mantan penjaga penjara yang bekerja sebagai manajer toko minuman keras, sebelum dipanggil oleh tentara Rusia pada September tahun lalu.
Sebelum dikirim ke Bakhmut, tentara itu mengatakan ia melakukan tugas jaga dan membangun posisi benteng di Luhansk.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : CNN/Wall Street Journal