> >

Sadis! Pria India Bunuh Gadis ABG karena Tak Mau Diputus, Warga Saksikan Pembunuhan tapi Diam Saja

Kompas dunia | 31 Mei 2023, 01:32 WIB
Tangkapan layar rekaman CCTV pembunuhan sadis perempuan di bawah umur di Delhi, India, Minggu (28/5/2023). Warga setempat hanya numpang lewat menonton aksi pembunuhan. (Sumber: Twitter South Asia Index)

DELHI, KOMPAS.TV - Sahil Khan, pria 20 tahun di India, nekat membunuh teman perempuannya yang baru berusia 16 tahun gara-gara marah karena diputuskan hubungan cintanya. Korban ditusuk puluhan kali dan digebuk dengan lempengan batu.

Insiden ini terjadi di kawasan Shahbad Dairy, Delhi, India pada Minggu (28/5/2023) malam lalu. Aksi pelaku terekam CCTV dan banyak orang melintas saat kejadian. Namun, tak ada satu pun orang lewat yang berupaya melerai.

Rekaman pembunuhan brutal anak 16 tahun oleh Khan kemudian menyebar di media sosial dan menuai respons geram dari warganet. Berbagai pihak menyorot antengnya warga sekitar terhadap aksi kekerasan dan kebengisan Sahil Khan.

Baca Juga: Manipur India Membara karena Kekerasan Etnis, Terjadi Penembakan dan Pembakaran, Puluhan Tewas

Pihak kepolisian sendiri telah menangkap Khan di negara bagian Uttar Pradesh pada Senin (29/5) malam waktu setempat. Ia dibawa ke pengadilam Delhi pada Selasa (31/5) besok.

Kronologi pembunuhan brutal di gang sempit Delhi

Menurut keterangan kepolisian Delhi, motif pembunuhan adalah Khan tak terima gadis itu hendak memutuskan hubungan dengannya. Pihak keluarga korban mengaku tidak mengetahui status hubungan gadis tersebut dengan pelaku.

"Diketahui bahwa Sahil marah karena anak di bawah umur itu mengabaikan teleponnya dan ingin mengakhiri hubungan. Ini membuatnya marah dan dia mengancam akan membunuh gadis itu," kata seorang sumber kepolisian Delhi dikutip Indian Express, Selasa (30/5).

"Dia terus menekan gadis itu untuk melanjutkan hubungan, tetapi gadis itu tidak mau mendengarkan," lanjutnya.

Sebelum kejadian, korban diketahui tinggal di rumah temannya selama beberapa pekan. Sahil Khan kemudian menyergapnya di sebuah gang sempit di kawasan Shabad Dairy, Delhi.

Komisioner Khusus Kepolisian Delhi Dependra Pathak menyebut korban diserang pelaku saat hendak menghadiri perayaan ulang tahun anak temannya. Namun, ia dicegat pelaku pada Minggu (28/5) malam sekitar pukul 20.40 waktu setempat.

"Pria itu mencegatnya ketika dia keluar dari toilet umum, saat dia bersiap-siap untuk pesta (ulang tahun)," kata Pathak dikutip Hindustan Times.

Rekaman CCTV menunjukkan, Khan memojokkan gadis itu ke tembok, mengeluarkan pisau, lalu menikamnya belasan kali di bagian dada, lengan, bahu, dan kepala. 

Awalnya, korban berupaya melawan, tetapi kemudian rubuh di tepian gang. Saat rubuh, pelaku menikamnya lagi setidaknya 10 kali dan menendang tubuhnya tiga kali.

Sahil Khan lalu memungut sebuah benda yang tampak seperti lempengan batu atau semen. Ia menimpakan lempengan ini ke tubuh korban lima kali, kemudian beringsut pergi.

Selang 10 detik, pelaku kembali dan melemparkan lempengan batu ke korban yang terbaring, menendangnya dua kali, lalu meninggalkan tempat kejadian perkara.

Autopsi awal terhadap jenazah korban menunjukkan lebih dari 34 luka. Sekitar 20 di antaranya adalah luka tusuk. Tengkorak korban pun pecah diduga akibat benturan lempengan.

Darurat kekerasan terhadap perempuan

Insiden pembunuhan sadis oleh Sahil Khan kembali membuat isu kekerasan terhadap perempuan di ibu kota India disorot. Pembunuhan ini dilakukan hanya setahun setelah mutilasi Shradda Walkar yang menggegerkan Delhi.

Pada Mei 2022 lalu, seorang perempuan berusia 27 tahun bernama Shradda Walkar dibunuh pacarnya. Gara-gara cekcok, Aaftab Amin Poonawala membunuh dan memutilasi jasad Shraddha.

Antengnya belasan warga sekitar yang menyaksikan pembunuhan pun saat ini tengah diusut kepolisian. Polisi menyebut tidak ada warga sekitar yang melaporkan aksi pembunuhan tersebut.

"Yang memberi tahu kami adalah informan polisi yang menyaksikan jasad di pinggir jalan dan menelepon kami pada pukul 21.35," kata seorang perwira polisi Delhi.

"Tidak ada warga setempat yang melakukan sesuatu. Tim langsung ke lokasi dalam hitungan menit dan memulai tindakan hukum," lanjutnya.

Baca Juga: Korban Kekerasan Seksual Pengasuh Ponpes di Batang Bertambah Jadi 22, Belasan Diperkosa

 

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU