> >

Oposisi Turki Tuduh Ada Kecurangan dalam Pemilu, Hal Ini Yang Dikeluhkan

Kompas dunia | 18 Mei 2023, 11:34 WIB
Seorang petugas menyiapkan surat suara di sebuah tempat pemungutan suara di Istanbul, Turki, Minggu, 14 Mei 2023. Turki menggelar pemilihan presiden dan parlemen pada Minggu. (Sumber: AP Photo/Emrah Gurel)

ANKARA, KOMPAS.TV - Tensi tinggi pemilu Turki berlanjut setelah putaran pertama dilakukan Minggu (14/5/2023), apalagi partai oposisi mengungkapkan adanya kecurangan.

Partai Oposisi Turki melaporkan adanya ribuan ketidaksesuaian dan ketidakberesan surat suara dalam pemilihan presiden dan parlemen.

Partai oposisi, Cumhuriyet Halk (CHP) dan Partai Yesil Sol (YSP) mengungkapkan kekhawatiran dan mengirimkan keluhan sejak Minggu.

Dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (18/5/2023), keluhan tersebut terkait perbedaan antara penghitungan yang tercatat di pemungutan suara dan suara yang dimasukkan ke dalam sistem Dewan Pemilihan Umum (YSK).

Baca Juga: Semakin Panas, Erdogan dan Kilicdaroglu Saling Klaim Bakal Menang di Pemilu Turki

Wakil Ketua CHP, Muharrem Erkek, mengatakan ketidakberesan ditemukan oleh partainya pada 7.094 boks kotak suara, setelah lebih dari 201.000 kota suara dari dalam Turki dan luar negeri diperiksa.

CHP mengajukan keberatan terhadap 4.925 kotak suara dari pemilu parlemen, dan sebanyak 2.269 suara dari pemilihan presiden.

Adapun putaran kedua pemilihan presiden akan dilakukan pada 28 Mei pekan depan, setelah tidak ada kandidat yang mampu mencapai 50 persen suara mayoritas.

Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan mendapatkan 49,5 persen suara, sedangkan rivalnya, Kemal Kilicdarofglu membukukan 44,89 persen.

Erkek mengatakan suara untuk Kilicdaroglu secara tak benar dialokasikan kepada Muharrem Ince yang menarik diri dari pemilihan presiden, tiga hari sebelum pemilu digelar.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU