Pol Pot, Anak Petani Kamboja yang Menghancurkan Negerinya Sendiri, Akhir Hidupnya Tragis
Kompas dunia | 12 Mei 2023, 10:43 WIBNgor yang sebenarnya seorang dokter, bahkan harus menjadi pencuri kecil-kecilan untuk mengganjal perutnya yang keroncongan. Dia mencuri jagung di kebun desa di tengah malam. Kala itu, nasi yang menjadi makanan pokok warga Kamboja, sudah lama tak boleh ditanam warga. Warga tak boleh punya harta pribadi. Sawah dan ladang milik penguasa.
"Khmer Merah telah mengubah berjuta-juta manusia normal yang hidup bahagia menjadi sesuatu yang lebih mirip binatang," ujarnya.
Lewat kebijakan Pol Pot, banyak warga yang kekurangan makanan, maltnutrisi di mana-mana, layanan rumah sakit tidak ada. Setidaknya 1,2 juta warga Kamboja tewas.
Setelah Khmer Merah tumbang pada 1979, Pol Pot dan pasukannya bergerilya di hutan-hutan Kamboja, sebuah perjalanan yang sudah terbiasa dia lakukan sejak muda sebelum menjadi pimpinan di sana.
Baca Juga: Hari Ini 43 Tahun Silam, Rezim Komunis Khmer Merah Pimpinan Pol Pot Tumbang
Setelah puluhan tahun tak terdengar, pada 1997 keberadaan Pol Pot diketahui di hutan Kamboja. Tubuhnya ringkih dan sakit-sakitan. Pengadilan menjatuhnkannya hukuman seumur hidup. Banyak pihak meminta dia diesktradisi atas genosida yang dia lakukan.
Tapi setahun kemudian, 1998, dia tewas. Beredar kabar dia diracun oleh bekas anak buahnya sendiri. Sebagian menyebut dia bunuh diri.
Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV