> >

Sudan Kembali Gencatan Senjata Selama 72 Jam, yang Ketiga Usai Pertempuran Pecah

Kompas dunia | 25 April 2023, 06:33 WIB
Bangunan yang hancur akibat serangan paramiliter atau mantan militan Janjaweed. Ledakan dan tembakan senjata berat mengguncang ibu kota Sudan pada hari kelima pertempuran Rabu setelah gencatan senjata yang ditengahi internasional berantakan.  (Sumber: AP Photo)

KHARTOUM, KOMPAS.TV - Dua pihak yang bertempur di Sudan kembali melakukan gencatan senjata selama 72 jam.

Meski begitu, banyak yang meragukan gencatan senjata ini berjalan lancar mengingat sudah ketiga kalinya terjadi dan biasanya tak berjalan lancar.

Gencatan senjata tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Anthony Blinken.

Ia mengungkapkan gencatan senjata itu dimulai dari Senin (24/4/2023) malam waktu setempat.

Baca Juga: 538 WNI Dievakuasi dari Sudan pada Tahap 1, Dipimpin Langsung Dubes RI di Khartoum

Blinken mengatakan kesepakatan antara Angkatan Bersenjata Sudan dan Paramiliter Rapid Support Forces (RSF) setelah negosiasi 48 jam.

Setidaknya 400 orang dilaporkan telah tewas sejak pertempuran terjadi pada pertengahan bulan ini.

“Kami menegaskan komitmen kami untuk gencatan senjata penuh selama periode gencatan senjata”, bunyi pernyataan RSF, mendukung pengumuman Blinken dikutip dari BBC.

Meski begitu, pihak tentara Sudan masih belum memberikan komentar secara umum.

Sejak kekerasan meletus lebih dari sepekan yang lalu, penduduk di Ibu Kota Khartoum telah diminta untuk tetap tinggal di dalam, dan persediaan makanan dan air semakin menipis.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU