> >

Diguncang Protes Besar, PM Israel Benjamin Netanyahu Tunda Perombakan Lembaga Yudisial

Kompas dunia | 28 Maret 2023, 08:47 WIB
Puluhan ribu warga Israel turun ke jalan untuk memprotes keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang memecat Menteri Pertahanan, Minggu (26/3/2023). (Sumber: The Associated Press.)

Rencana perombakan peradilan akan memberi Netanyahu dan sekutunya keputusan akhir dalam menunjuk hakim negara. Padahal Netanyahu sendiri tengah terlibat skandal korupsi. Perumbakan peradilan juga akan memberi kekuasaan kepada parlemen, yang dikendalikan oleh sekutunya, wewenang untuk membatalkan keputusan Mahkamah Agung dan membatasi kemampuan pengadilan untuk meninjau undang-undang.

Netanyahu berpendapat bahwa perombakan diperlukan untuk mengendalikan pengadilan yang liberal dan terlalu intervensionis dari hakim yang tidak dipilih. Tetapi lawan-lawannya mengatakan kebijakan itu akan merusak sistem check and balance negara dengan memusatkan kekuasaan di tangan sekutu Netanyahu. Mereka juga mengatakan bahwa dia memiliki konflik kepentingan sebagai terdakwa pidana korupsi.

Baca Juga: Netanyahu Panen Musuh dengan RUU Reformasi Peradilan, Mahkamah Agung Israel Diminta Bertindak

Puluhan ribu orang kemudian melakukan protes massa menentang rencana tersebut. Demonstrasi meningkat pada Minggu malam setelah Netanyahu tiba-tiba memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang telah mendesak perdana menteri untuk menunda rencananya, dengan alasan kekhawatiran tentang kerusakan pada militer Israel.

 

Pemecatan Menteri Pertahanan memicu ledakan kemarahan secara spontan, dengan puluhan ribu orang turun ke jalan hanya dalam waktu satu jam.

“Ini adalah kesempatan terakhir untuk menghentikan langkah menuju kediktatoran ini,” kata Matityahu Sperber, 68, yang bergabung dengan arus orang yang menuju ke protes di luar Knesset, gedung parlemen Israel. "Saya di sini untuk pertarungan sampai akhir," ujarnya,

Kekacauan menutup sebagian besar negara dan mengancam akan melumpuhkan perekonomian. Penerbangan keberangkatan dari bandara internasional utama dihentikan, membuat puluhan ribu wisatawan terlantar.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU