Presiden Meksiko: Krisis Fentanyl di AS Disebabkan Kurangnya Pelukan dan Dekapan dalam Keluarga
Kompas dunia | 18 Maret 2023, 05:35 WIBMEXICO CITY, KOMPAS.TV — Presiden Meksiko mengatakan keluarga Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas krisis overdosis fentanyl karena mereka tidak cukup memeluk anak-anak mereka, Jumat (17/3/2023).
Melansir Associated Press, Sabtu (18/3/2023), komentar Presiden Andrés Manuel López Obrador ini menandai akhir dari satu minggu pernyataan provokatif dari dirinya tentang krisis yang disebabkan oleh fentanyl, sebuah opioid sintetis yang diperdagangkan oleh kartel Meksiko dan dituding jadi malaikat maut bagi sekitar 70.000 kematian overdosis per tahun di AS.
López Obrador mengatakan nilai-nilai keluarga telah hancur di AS karena orang tua tidak membiarkan anak-anak mereka tinggal di rumah cukup lama. Dia juga menyangkal Meksiko memproduksi fentanyl.
Hari Jumat, Presiden Meksiko dalam sesi berita pagi mengatakan masalah ini disebabkan oleh "kurangnya pelukan dan dekapan."
"Ada banyak disintegrasi keluarga, ada banyak individualisme, ada kekurangan cinta, persaudaraan, pelukan, dan dekapan," kata López Obrador tentang krisis narkoba terutama fentanyl di AS.
"Itulah mengapa mereka (pejabat AS) harus mengalokasikan dana untuk mengatasi penyebabnya." tegas Obrador.
López Obrador berkali-kali mengatakan nilai-nilai keluarga yang erat di Meksiko adalah yang menyelamatkan negara itu dari gelombang overdosis fentanyl.
Baca Juga: Anak Gembong Narkoba Ditangkap, Kota Culiacan Meksiko Hancur di Serang Kelompok Kriminal
Para ahli mengatakan kartel Meksiko menghasilkan begitu banyak uang sekarang dari pasar AS, sehingga mereka tidak perlu menjual fentanyl di pasar domestik mereka.
Kartel sering menjual metamfetamin di Meksiko, di mana obat ini lebih populer karena diklaim membantu orang bekerja lebih keras.
López Obrador tersinggung seruan di AS untuk menunjuk geng narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris. Beberapa anggota Partai Republik mengatakan mereka mendukung penggunaan militer AS untuk memerangi kartel Meksiko.
Pada hari Rabu, López Obrador menyebut kebijakan anti-narkoba di AS sebagai kegagalan dan mengusulkan larangan penggunaan fentanyl dalam kedokteran di kedua negara, meskipun sedikit dari obat tersebut disalahgunakan dalam pasar ilegal.
Otoritas AS memperkirakan, sebagian besar fentanyl ilegal diproduksi di laboratorium rahasia Meksiko menggunakan bahan kimia prekursor dari China. Sebagian kecil dari pasar ilegal berasal dari pengalihan fentanyl medis yang digunakan sebagai anestesi dalam operasi dan prosedur lainnya.
Dilansir dari Pusat Pengendalian Penyakit AS, CDC, fentanyl adalah opioid sintetik yang disetujui untuk mengobati nyeri hebat, biasanya nyeri kanker lanjut. Fentanyl berdaya 50 hingga 100 kali lebih kuat daripada morfin.
Penggunaan fentanyl harus melalui resep dokter. Biasanya, fentanyl digunakan dalam bentuk transdermal patches, yakni melalui permukaan kulit berupa plester. Namun, sebagian besar kasus terbaru terkait bahaya fentanyl, overdosis, dan kematian di AS terkait dengan fentanyl yang dibuat secara ilegal. Fentanyl dijual melalui pasar obat ilegal karena efeknya yang seperti heroin.
Hingga saat ini, hanya ada beberapa laporan yang tersebar dan terisolasi tentang wadah kaca berisi fentanyl medis yang beredar di pasar ilegal. Sebagian besar fentanyl ilegal diproduksi oleh kartel Meksiko dan dikompres menjadi pil palsu yang menyerupai obat-obatan lain seperti Xanax, Oxycodone atau Percocet.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press