> >

Presiden Meksiko: Krisis Fentanyl di AS Disebabkan Kurangnya Pelukan dan Dekapan dalam Keluarga

Kompas dunia | 18 Maret 2023, 05:35 WIB
Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador. "Ada banyak disintegrasi keluarga, ada banyak individualisme, ada kekurangan cinta, persaudaraan, pelukan, dan dekapan," kata López Obrador tentang krisis narkoba terutama fentanyl di Amerika Serikat. (Sumber: Getty Images via npr.org)

López Obrador tersinggung seruan di AS untuk menunjuk geng narkoba Meksiko sebagai organisasi teroris. Beberapa anggota Partai Republik mengatakan mereka mendukung penggunaan militer AS untuk memerangi kartel Meksiko.

Pada hari Rabu, López Obrador menyebut kebijakan anti-narkoba di AS sebagai kegagalan dan mengusulkan larangan penggunaan fentanyl dalam kedokteran di kedua negara, meskipun sedikit dari obat tersebut disalahgunakan dalam pasar ilegal.

Otoritas AS memperkirakan, sebagian besar fentanyl ilegal diproduksi di laboratorium rahasia Meksiko menggunakan bahan kimia prekursor dari China. Sebagian kecil dari pasar ilegal berasal dari pengalihan fentanyl medis yang digunakan sebagai anestesi dalam operasi dan prosedur lainnya.

Dilansir dari Pusat Pengendalian Penyakit AS, CDC, fentanyl adalah opioid sintetik yang disetujui untuk mengobati nyeri hebat, biasanya nyeri kanker lanjut. Fentanyl berdaya 50 hingga 100 kali lebih kuat daripada morfin.

Penggunaan fentanyl harus melalui resep dokter. Biasanya, fentanyl digunakan dalam bentuk transdermal patches, yakni melalui permukaan kulit berupa plester. Namun, sebagian besar kasus terbaru terkait bahaya fentanyl, overdosis, dan kematian di AS terkait dengan fentanyl yang dibuat secara ilegal. Fentanyl dijual melalui pasar obat ilegal karena efeknya yang seperti heroin.

Hingga saat ini, hanya ada beberapa laporan yang tersebar dan terisolasi tentang wadah kaca berisi fentanyl medis yang beredar di pasar ilegal. Sebagian besar fentanyl ilegal diproduksi oleh kartel Meksiko dan dikompres menjadi pil palsu yang menyerupai obat-obatan lain seperti Xanax, Oxycodone atau Percocet.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU