China Sebut Sudah Terbuka dan Transparan Tentang Asal Usul Covid-19, Benarkah?
Kompas dunia | 1 Maret 2023, 07:15 WIBKesimpulan Departemen Energi AS pertama kali dilaporkan pada akhir pekan lalu di The Wall Street Journal. Laporan rahasia itu menyatakan bahwa data yang mereka peroleh berdasarkan pada intelijen baru.
Pejabat Gedung Putih pada Senin (27/2) awal pekan ini menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut.
John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan pada hari Senin bahwa tidak ada konsensus dari komunitas intelijen tentang asal-usul virus Covid-19.
Baca Juga: AS Larang TikTok, China: Negara Adidaya kok Takut Aplikasi Anak Muda
Pada tahun 2021, para pejabat merilis ringkasan laporan intelijen yang mengatakan empat anggota komunitas intelijen AS percaya dengan keyakinan rendah bahwa virus pertama kali ditularkan dari hewan ke manusia. Seperlima dari mereka percaya dengan keyakinan sedang bahwa infeksi manusia pertama dikaitkan dengan laboratorium.
Beberapa ilmuwan terbuka untuk teori kebocoran laboratorium, tetapi banyak ilmuwan percaya bahwa virus itu berasal dari hewan, bermutasi, dan melompat ke manusia, seperti yang terjadi pada virus-virus sebelumnya di masa lalu. Para ahli mengatakan asal muasal virus mungkin tidak dapat diketahui sampai bertahun-tahun.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada
Sumber : The Associated Press