Laporan PBB: Lapisan Ozon Pelindung Bumi Perlahan Pulih, Bakal Kembali Tertutup Sekitar tahun 2066
Kompas dunia | 10 Januari 2023, 16:25 WIBDua bahan kimia utama yang mengunyah ozon berada pada tingkat yang lebih rendah di atmosfer, kata Newman, kepala ilmuwan Bumi di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA. Tingkat klorin turun 11,5 persen sejak memuncak pada tahun 1993 dan brom, yang lebih efisien dalam memakan ozon tetapi berada pada tingkat yang lebih rendah di udara, turun 14,5 persen sejak puncaknya tahun 1999, kata laporan itu.
Bahwa tingkat brom dan klorin "berhenti tumbuh dan bahkan turun, adalah bukti nyata efektivitas Protokol Montreal," kata Newman.
“Telah terjadi perubahan besar dalam cara masyarakat kita berurusan dengan zat perusak ozon,” kata salah satu ketua panel ilmiah David W. Fahey, direktur laboratorium ilmu kimia Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS.
Baca Juga: Ini 5 Kabar Baik Lingkungan Sepanjang 2021, Salah Satunya Lapisan Ozon Mulai Pulih
Beberapa dekade yang lalu, orang bisa pergi ke toko dan membeli sekaleng refrigeran yang menggerogoti ozon, membuat lubang di dalamnya dan mencemari atmosfer, kata Fahey. Sekarang, tidak hanya zat yang dilarang tetapi tidak lagi banyak digunakan di rumah atau mobil orang, digantikan oleh bahan kimia yang lebih bersih.
Pola cuaca alami di Antartika juga memengaruhi tingkat lubang ozon, yang memuncak pada musim gugur. Dan beberapa tahun terakhir, lubangnya menjadi sedikit lebih besar karena itu tetapi tren keseluruhannya adalah penyembuhan, kata Newman.
Ini “menyelamatkan 2 juta orang setiap tahun dari kanker kulit,” Direktur Program Lingkungan PBB Inger Andersen mengatakan kepada The Associated Press awal tahun ini melalui email.
Beberapa tahun lalu emisi salah satu bahan kimia terlarang, chlorofluorocarbon-11 (CFC-11), berhenti menyusut dan meningkat. Walau begitu emisi sempat terlihat di sebagian China tetapi sekarang telah turun kembali ke tingkat yang diharapkan, kata Newman.
Generasi ketiga dari bahan kimia tersebut, yang disebut HFC, dilarang beberapa tahun yang lalu bukan karena akan memakan lapisan ozon tetapi karena merupakan gas rumah kaca yang memerangkap panas. Laporan baru mengatakan bahwa larangan tersebut akan menghindari 0,5 sampai 0,9 derajat (0,3 sampai 0,5 derajat Celsius) pemanasan tambahan.
Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa upaya untuk mendinginkan planet secara artifisial dengan menempatkan aerosol ke atmosfer untuk memantulkan sinar matahari akan menipiskan lapisan ozon sebanyak 20% di Antartika.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press