Laporan PBB: Lapisan Ozon Pelindung Bumi Perlahan Pulih, Bakal Kembali Tertutup Sekitar tahun 2066
Kompas dunia | 10 Januari 2023, 16:25 WIBDENVER, KOMPAS.TV — Lapisan ozon pelindung bumi perlahan tapi pasti mulai pulih, seperti laporan penelitian PBB yang dikeluarkan di Jenewa, Selasa, (10/1/2023).
Seperti laporan Associated Press, Selasa, (10/1/2023), lapisan ozone itu pulih dengan kecepatan yang akan sepenuhnya menutup lubang di Antartika dalam waktu sekitar 43 tahun.
Penilaian ilmiah sekali setiap empat tahun menemukan pemulihan sedang berlangsung, lebih dari 35 tahun setelah setiap negara di dunia setuju untuk berhenti memproduksi bahan kimia yang merusak lapisan ozon di atmosfer bumi yang melindungi planet ini dari radiasi berbahaya yang terkait dengan kanker kulit, katarak dan kerusakan tanaman.
“Di stratosfer atas dan lubang ozon, kita melihat segalanya menjadi lebih baik,” kata Paul Newman, salah satu ketua penilaian ilmiah.
Kemajuannya lambat, menurut laporan yang dipresentasikan Senin di konvensi American Meteorological Society di Denver. Jumlah rata-rata global ozon setinggi 30 kilometer di atmosfer baru akan pulih kembali ke tingkat pra-penipisan tahun 1980 sekitar tahun 2040, kata laporan itu. Dan itu tidak akan kembali normal di Kutub Utara hingga tahun 2045.
Antartika, yang sangat tipis sehingga terdapat lubang menganga raksasa tahunan di lapisannya, tidak akan pulih sepenuhnya tahun 2066, kata laporan tersebut.
Baca Juga: Hari Ozon Sedunia 2022, Merayakan 35 Tahun Keberhasilan Protokol Montreal, Apa Itu?
Ilmuwan dan pendukung lingkungan di seluruh dunia sudah lama memuji upaya untuk menyembuhkan lubang ozon, mandat perjanjian tahun 1987 atau Protokol Montreal yang melarang keras bahan kimia yang sering digunakan dalam pendingin dan aerosol. Pencapaian ini dipandang sebagai salah satu kemenangan ekologis terbesar bagi umat manusia. .
“Tindakan terhadap ozon menjadi preseden untuk aksi iklim. Keberhasilan kami dalam menghentikan secara bertahap bahan kimia pemakan ozon menunjukkan kepada kami apa yang dapat dan harus dilakukan dalam hal yang mendesak, seperti beralih dari bahan bakar fosil, mengurangi gas rumah kaca, dan dengan demikian membatasi peningkatan suhu,” kata Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia Prof. Petteri Kata Taalas dalam sebuah pernyataan.
Tanda-tanda penyembuhan mulai dilaporkan empat tahun lalu tetapi masih sedikit dan sifatnya lebih awal. “Angka-angka pemulihan itu telah meningkat pesat,” kata Newman.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press