> >

Korea Selatan Laporkan Kematian Pertama akibat Infeksi Amuba Pemakan Otak

Kompas dunia | 27 Desember 2022, 19:17 WIB
Amoeba pemakan otak, Naegleria Fowleri. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) melaporkan kematian pertama akibat infeksi amuba pemakan otak, Senin (26/12/2022). (Sumber: CDC)

SEOUL, KOMPAS.TV - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) melaporkan kematian pertama akibat infeksi amuba pemakan otak, Senin (26/12/2022).

Menukil laporan Yonhap, infeksi organisme bersel tunggal dengan nama latin Naegleria fowleri itu menyebabkan seorang warga Korsel berusia 50 tahun meninggal dunia.

Korban diketahui sempat tinggal di Thailand selama 4 bulan, lalu kembali ke Korea Selatan pada 10 Desember 2022. Setiba di negaranya, korban sempat dirawat di rumah sakit, tetapi nyawanya tak terselamatkan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terkonfirmasi gen dalam tubuh pria itu 99,6 persen mirip dengan yang ditemukan pada pasien meningoensefalitis amebic primer (PAM) di negara lain.

PAM merupakan infeksi parah akibat Naegleria fowleri, amuba pemakan bakteri yang berada di tanah dan air tawar di seluruh dunia. Organisme itu bisa masuk ke tubuh manusia melalui hidung, kemudian masuk ke otak.

Gejala infeksi termasuk sakit kepala, demam, mual atau muntah, leher kaku, kejang, serta perubahan kondisi mental.

Lebih lanjut, infeksi amuba pemakan otak ini bisa membuat korban koma hingga meninggal.

Baca Juga: Bocah di AS Meninggal Akibat Infeksi Amuba Pemakan Otak usai Berenang di Sungai

Kasus infeksi PAM jarang terjadi, tetapi tingkat kematian akibat penyakit ini terbilang tinggi karena belum ada obatnya.

Di Amerika Serikat (AS), 154 infeksi amuba pemakan otak dikonfirmasi sepanjang 1962 hingga 2021. Hanya empat pasien yang selamat, sehingga tingkat kematian PAM mencapai 97 persen, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU