> >

Kerusuhan Berdarah di Peru Tewaskan Lebih dari 20 Orang, 2 Menteri Mengundurkan Diri

Kompas dunia | 17 Desember 2022, 08:37 WIB
Pendukung mantan Presiden Peru Pedro Castillo melakukan demonstrasi di Lima, Peru, Senin (12/12/2022). (Sumber: AP Photo/Martin Mejia)

LIMA, KOMPAS.TV - Kerusuhan berdarah di Peru yang menentang pemakzulan mantan Presiden Pedro Castillo telah membuat lebih dari 20 orang tewas.

Akibatnya, dua menteri dari Pemerintahan saat ini dilaporkan mengundurkan diri.

Pejabat mengungkapkan lebih delapan orang tewas, Kamis (15/12/2022), setelah bentrokan antara tentara dengan pendukung Castillo.

Sementara itu, ribuan turis terperangkap di Kota Cusco setelah pengunjuk rasa memaksa menutup bandara.

Baca Juga: Kabar Terkini Kim Jong Un: Sukses Kembangkan Senjata Baru, Diuji Coba Kamis Kemarin

Peru tengah mengalami gejolak politik yang sepanjang tahun, dengan krisis terakhir terjadi pada 7 Desember lalu.

Ketika itu Castillo yang menjabat sebagai presiden menguukan akan membubarkan kongrs dan memperkenalkan darurat nasional.

Namun, rencana Castillo menemukan tentangan, dan Kongres bergerak untuk memakzulkannya.

Menteri Pendidikan Peru Patricia Correa dan Menteri Pendidikan Jair Perez mengumumkan pengunduran dirinya.

Mereka juga menegaskan mengenai kematian yang menerpa warga Peru dalam pengumumannya.

Pagi ini, saya menyerahkan surat pengunduran diri dari posisi menteri pendidikan, katanya dikutip dari Deutsche Welle.

Kematian dari kompatriot tak bisa dibenarkan. Kerusuhan negara tak bisa tak proporsional dan menyebabkan kematian, tambahnya.

Baca Juga: 363 Jurnalis Dipenjara sepanjang 2022, Terbanyak di Iran, China dan Myanmar

Pengunduran diri itu muncu setelah kongres gagal menetapkan reformasi konstitusional yang akan memajukan pemiihan presiden pada Desember 2023.

Castillo sendiri saat ini telah ditahan dan digantikan oleh wakilnya, Dina Boluarte, yang disumpah sebagai presiden pada 7 Deseber.

Castillo menghadapi 6 tuduhan korupsi yang tengah diselidiki, dan ditengah usaha pemakzulannya yang ketiga.

Namun, sang presiden telah membantah semua tuduhan tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Deutsche Welle


TERBARU