> >

Diikat Perjanjian Tak Boleh Gunakan Senjata, Tentara China dan India Bentrok Pakai Pentungan

Kompas dunia | 14 Desember 2022, 22:30 WIB
Video viral yang menunjukkan tentara China dan India beradu pentungan dalam bentrokan di sektor Tawang, LAC pada 2021 silam. (Sumber: Twitter Sidhant Sibal)

Dalam dokumen perjanjian bertajuk Agreement Between the Government of the Republic of India and the Government of the People's Republic of China on Confidence-Building Measures in the Military Field Along the Line of Actual Control in the India-China Border Areas yang disediakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), otoritas China dan India menyepakati pasal-pasal yang membatasi tindakan militer.

"Tidak ada kekuatan bersenjata yang diterjunkan kedua pihak di area perbatasan sepanjang garis kontrol aktual sebagai bagian dari kekuatan militer masing-masing yang boleh digunakan untuk menyerang pihak lain, terlibat aktivitas militer yang mengancam pihak lain atau mengikis perdamaian, ketertiban, dan stabilitas di area perbatasan India-China," demikian bunyi pasal 1 perjanjian tersebut.

Perjanjian itu juga mengikat militer kedua pihak agar tidak membuka tembakan, memuat ledakan, atau berburu dengan senjata api atau bahan peledak dalam radius dua kilometer dari perbatasan masing-masing negara.

Perjanjian tersebut juga menyatakan kedua negara mesti segera berkonsultasi untuk mencegah eskalasi situasi lebih jauh.

China dan India sendiri pernah berperang memperebutkan kawasan perbatasan sekitar LAC pada 1962 silam. Dalam kondisi bersengketa mengenai LAC, kedua negara pun meneken perjanjian untuk mencegah konflik bersenjata.

China dan India merupakan dua kekuatan nuklir yang berbatasan langsung. Walaupun sama-sama mengadopsi kebijakan "tanpa pengunaan pertama", Beijing dan New Delhi tetap mencari cara untuk mencegah konflik.

Meskipun bentrokan selama ini menggunakan benda tumpul, bukan berarti pertempuran tentara China dan India tidak bisa berlangsung mematikan. Pada Juni 2020 lalu, bentrokan tentara China dan India di LAC dilaporkan menewaskan setidaknya 20 orang.

Baca Juga: Fusi Nuklir Akhirnya Terwujud Jadi Sumber Energi Baru, tetapi Masih Lama Agar Layak Digunakan Publik

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU