Kekurangan Tenaga Kerja Terampil, Jerman Bakal Permudah Persyaratan Pekerja Migran Non-Uni Eropa
Kompas dunia | 1 Desember 2022, 02:05 WIBBERLIN, KOMPAS.TV — Pemerintah Jerman berencana melonggarkan aturan masuk bagi imigran dari luar Uni Eropa untuk membantu memenuhi permintaan Jerman akan pekerja terampil, Rabu (30/11/2022).
Para ahli mengatakan, ekonomi terbesar Eropa itu membutuhkan sekitar 400.000 imigran terampil setiap tahunnya. Sementara, tenaga kerja di negara itu menyusut dan menua, terutama untuk mengisi lowongan di sektor perawatan kesehatan, teknologi informasi, dan konstruksi.
Kurangnya pekerja membahayakan rencana ambisius Jerman untuk meningkatkan peluncuran energi terbarukan, kata Menteri Ekonomi Robert Habeck.
"Kami sudah tahu selama bertahun-tahun bahwa kami akan memiliki masalah demografis, tapi tidak ada yang dilakukan tentang hal itu," katanya kepada wartawan di Berlin.
Kabinet menyepakati draf proposal yang akan membantu calon imigran dari luar Uni Eropa agar keterampilan dan kualifikasi mereka diakui. Aturan birokrasi pun dipermudah, seperti persyaratan bahasa untuk beberapa sektor seperti teknologi informasi.
Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil mengatakan, selain memberikan lebih banyak pelatihan bahasa di luar negeri, Jerman juga harus berbuat lebih banyak untuk mempromosikan apa yang ditawarkannya jika ingin bersaing dengan negara lain untuk mendapatkan pekerja terampil.
Baca Juga: Thailand Kekurangan 500.000 Pekerja Asing Saat Berjuang Bangkit dari Pandemi Covid-19. Berminat?
"Kami punya banyak hal yang bisa ditawarkan, kami punya pekerjaan yang bagus, dan kami perlu memperkuat (citra) itu di luar negeri," katanya. Ia menambahkan, Jerman berkepentingan menampilkan citranya sebagai masyarakat kosmopolitan yang menyambut para imigran.
Proposal tersebut perlu diperdebatkan di parlemen sebelum anggota parlemen mengesahkan undang-undang yang mereformasi undang-undang imigrasi itu.
"Kami membutuhkan Anda," kata Menteri Ekonomi Robert Habeck dalam pesan video berbahasa Inggris di YouTube yang ditujukan untuk pekerja asing di seluruh dunia.
"Jerman adalah negara imigrasi yang beragam," tegas Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser dalam sebuah opini yang ditulis untuk surat kabar Tagesspiegel, Senin (28/11).
"Mereka yang tinggal dan bekerja di sini secara permanen juga harus dapat memilih dan dipilih, mereka harus menjadi bagian dari negara kita," janji Kanselir Olaf Scholz dalam pidatonya, Senin, memperkenalkan rencana pemerintah untuk memperluas hak kewarganegaraan.
Jerman bergulat dengan kekurangan pekerja terampil yang akut, terutama di bidang teknologi dan perdagangan, katering, logistik, pendidikan dan keperawatan. Kekurangan itu, menurut beberapa asosiasi industri, memperlambat ekonomi Jerman.
"Bagi banyak perusahaan, pencarian pekerja terampil sudah menjadi masalah eksistensial," Menteri Tenaga Kerja Hubertus Heil memberi peringatan pada pertemuan puncak pekerja terampil pemerintah baru-baru ini.
Pemerintahan Scholz, yang terdiri dari Sosial Demokrat (SPD) kiri-tengah, Partai Hijau dan Demokrat Bebas neoliberal (FDP), telah menghasilkan serangkaian tindakan yang dimaksudkan untuk memodernisasi undang-undang imigrasi Jerman, menindaklanjuti rencana yang diumumkan ketika mereka mulai menjabat setahun yang lalu.
Baca Juga: Populasi Susut, Jepang Perlu Rekrut Pekerja Asing 4 Kali Lipat agar Ekonomi Tumbuh sesuai Target
Seperti laporan Deutsche Welle, Rabu (30/11/2022), inilah beberapa prioritasnya:
Imigrasi pekerja terampil
Rancangan undang-undang migrasi kedua diharapkan secara khusus menangani imigrasi pekerja terampil, yang akan menyajikan poin-poin penting berikut:
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press/Deutsche Welle