Update Terbaru 19 Korban Tewas WNA Tragedi Itaewon, Total 151 Meninggal, 97 Perempuan & 54 Laki-Laki
Kompas dunia | 30 Oktober 2022, 11:15 WIBSEOUL, KOMPAS.TV - Sedikitnya 151 orang tewas dan 82 lainnya terluka dalam kepanikan kerumunan maut saat perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022) malam.
Hingga pukul 10.30 WIB, dilaporkan 19 dari 151 yang tewas adalah warga asing, seperti laporan Yonhap Korea Selatan, Minggu (30/10)
Tragedi Halloween Itaewon ini terjadi saat kerumunan besar pengunjung pesta helloween berdesak-desakan hingga tewas, banyak di antaranya berusia akhir belasan dan 20an, berkumpul di distrik hiburan untuk larut malam.
Hingga Minggu pukul 9 pagi waktu Seoul atau 7 pagi WIB, total 151 orang, termasuk 19 orang asing tewas dan 82 lainnya terluka, 19 di antaranya luka serius, menurut Choi Seong-beom, kepala pemadam kebakaran di Yongsan yang wilayah kerjanya termasuk Itaewon.
"Dari yang meninggal, 97 adalah perempuan dan 54 laki-laki, kata Choi. Orang asing yang tewas termasuk mereka yang berasal dari Iran, Uzbekistan, China dan Norwegia," katanya.
Kedutaan Besar Indonesia di Seoul dilaporkan menyebutkan, korban WNA tersebut sejauh ini berasal dari Australia, Iran, Norwegia, Prancis, China, Sri Lanka, dan 13 WNA korban belum teridentifikasi.
Warga Rusia ikut jadi korban tewas
TASS melaporkan dua dari 19 korban asing yang meninggal adalah orang Rusia.
Baca Juga: Jumlah Warga Asing yang Tewas di Halloween Maut Itaewon Jadi 19 Orang, Ada Warga Australia dan China
Kepanikan kerumunan itu menandai tragedi terburuk di Korea Selatan sejak tenggelamnya feri Sewol pada tahun 2014 yang menewaskan 304 orang, sebagian besar siswa sekolah menengah.
Pemerintah metropolitan Seoul hari Minggu mengatakan mereka menerima 355 laporan orang hilang terkait dengan tragedi memilukan yang terjadi saat pesta Halloween di distrik Itaewon.
Sekitar 60 anggota staf pemerintah kota Seoul ditugaskan ke sekitar 50 rumah sakit untuk mendukung keluarga korban yang berduka, banyak di antaranya berusia akhir belasan dan 20-an, tambahnya.
Itu adalah acara Halloween pertama di Seoul dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut banyak pembatasan Covid-19. Sebagian besar orang di jalanan mengenakan kostum Halloween.
Korban di akhir usia belasan dan 20-an merupakan kelompok usia yang paling terpengaruh oleh kecelakaan itu, kata pihak berwenang. Belum diketahui apakah para korban termasuk anak di bawah umur.
Rekaman video menunjukkan petugas penyelamat dan orang biasa melakukan CPR pada korban di jalanan.
Otoritas pemadam kebakaran awalnya menerima lusinan laporan dari orang-orang di daerah Itaewon tentang pasien dengan kesulitan bernapas. Laporan pertama dibuat sekitar pukul 22.15.
Baca Juga: Ini Kronologi Lengkap Tragedi Pesta Halloween di Seoul dari Dubes RI untuk Korea Selatan
Saksi dan penyintas mengatakan sekelompok besar orang mendorong ke gang menurun dengan lebar sekitar 4 meter dan langsung didorong ke bawah oleh orang lain.
"Orang-orang terus mendorong ke gang klub yang menurun, mengakibatkan orang lain berteriak dan jatuh seperti kartu domino," tulis seorang saksi tak dikenal di Twitter. "Saya pikir saya akan dihancurkan sampai mati juga karena orang-orang terus mendorong tanpa menyadari ada orang yang jatuh di awal penyerbuan."
Presiden Yoon Suk-yeol berbicara kepada bangsa secara langsung dari kantor kepresidenan, mengatakan "tragedi dan bencana hari Sabtu seharusnya tidak boleh terjadi."
Presiden Suk-yeol juga mengumumkan masa berkabung nasional atas penyerbuan tersebut.
Sebelum berpidato di depan negara, Yoon juga memimpin dua pertemuan darurat berturut-turut, memerintahkan para pejabat untuk segera memberikan pertolongan pertama dan merawat yang terluka, kata kantor kepresidenan.
Yoon juga memerintahkan petugas untuk mengerahkan petugas medis darurat ke Itaewon dan mengamankan tempat tidur darurat.
Setelah memimpin rapat darurat, Yoon menginstruksikan para pejabat untuk menyelidiki secara menyeluruh penyebab kecelakaan itu.
Baca Juga: Momen Mencekam Evakuasi, Korban Jiwa Tragedi Halloween Itaewon Bertambah Jadi 151
Secara terpisah, Perdana Menteri Han Duck-soo menginstruksikan para pejabat untuk melakukan upaya maksimal untuk meminimalkan jumlah korban.
Wali Kota Seoul Oh Se-hoon, yang sedang berkunjung ke Eropa, memutuskan untuk kembali ke rumah setelah kecelakaan itu, kata pejabat kota.
Polisi mengatakan mereka melakukan upaya maksimal dalam mengkonfirmasi identitas para korban dan kemudian melakukan kontak dengan anggota keluarga mereka.
Polisi berencana untuk segera melakukan penyelidikan apakah bar dan klub di daerah itu mematuhi peraturan keselamatan.
Presiden AS Joe Biden menyatakan "belasungkawa terdalamnya."
"Jill dan saya menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga yang kehilangan orang yang dicintai di Seoul. Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan cepat bagi semua yang terluka," kata Biden dalam sebuah pernyataan.
"Aliansi antara kedua negara kita tidak pernah lebih hidup atau lebih vital dan ikatan antara rakyat kita lebih kuat dari sebelumnya. Amerika Serikat mendukung Republik Korea selama masa tragis ini," katanya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Yonhap