> >

Dianggap Sulit Takluk pada Tekanan Barat, Menlu Rusia Sanjung Gerakan Non-Blok

Krisis rusia ukraina | 29 Agustus 2022, 21:18 WIB
Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (kanan) bicara dengan Wakil Perdana Menteri Ethiopia Demeke Mekonnen ketika mengunjungi Addis Ababa, Ethiopia, 27 Juli 2022. Pada Senin (29/8/2022), Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebut negara-negara Gerakan Non-Blok tidak mudah dipengaruhi Barat untuk menempuh kebijakan yang disebutnya anti-Rusia. (Sumber: Associated Press)

Gerakan Non-Blok adalah kelompok negara-negara terbesar setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Beranggotakan 120 negara, forum ini menolak bersekutu dengan blok kekuatan utama dunia.

Gerakan Non-Blok didirikan di Beograd, Yugoslavia (kini Serbia) pada 1961 silam. Dasar pembentukan gerakan ini adalah prinsip-prinsip yang disetujui dalam Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955.

Waktu itu, gerakan ini disebut dapat berdiri melalui inisiatif Presiden Serbia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India Jawharlal Nehru, Presiden Indonesia Sukarno, Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, dan Presiden Ghana Kwame Nkrumah.

Baca Juga: Putin Tambah Pasukan di Ukraina, Inggris Ungkap Tak akan Ada Dampaknya, Rusia Sudah Kalah

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/TASS


TERBARU