Dianggap Sulit Takluk pada Tekanan Barat, Menlu Rusia Sanjung Gerakan Non-Blok
Krisis rusia ukraina | 29 Agustus 2022, 21:18 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyanjung Gerakan Non-Blok terkait perselisihan Barat vs Moskow di sekitar perang Rusia-Ukraina. Ia menyebut negara-negara Gerakan Non-Blok tidak mudah dipengaruhi Barat untuk menempuh kebijakan “anti-Rusia.”
Sejak Rusia meluncurkan agresi militer ke Ukraina pada 24 Februari silam, negara-negara Barat yang digawangi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa memberlakukan berbagai sanksi yang menjerat Moskow.
Washington pun aktif melobi negara-negara lain untuk turut menghukum Rusia.
Bahkan, pemerintahan Joe Biden sempat berupaya agar Federasi Rusia dikeluarkan dari G-20. Namun, Indonesia menjawab tekanan ini dengan turut serta mengundang Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy ke KTT di Bali pada November mendatang.
Baca Juga: Akhirnya IAEA Kirim Misi ke PLTN Terbesar Eropa, Redam Risiko Bencana Nuklir akibat Perang?
Lavrov mengklaim negara-negara di luar blok Barat terus ditekan agar ikut memberlakukan kebijakan yang merugikan Rusia.
“Sekarang ini, Barat secara gila-gilaan—saya tidak bisa menemukan kata lain—memaksa siapa pun mengikuti haluan anti-Rusia,” kata Lavrov kepada kanal televisi Zvezda via TASS, Senin (29/8/2022).
“Itu termasuk memvoting resolusi meragukan, secara tak berdasar menuduh Rusia kendati ada faktanya, dan mengambil langkah-langkah praktis, membatasi ekspor ke Rusia, impor dari negara kita, menghentikan hub transport, memutus rantai logistik, dan banyak lain. Anggota-anggota Gerakan Non-Blok tidak larut dalam pemerasan ini,” sambung diplomat berusia 72 tahun tersebut.
Lavrov menambahkan, sebagian anggota Gerakan Non-Blok memang takluk dalam tekanan Barat, tetapi tidak sampai ikut menyanksi Moskow.
“Tekanan terhadap mereka (Gerakan Non-Blok) terus berlanjut. Tidak bisa dikesampingkan bahwa trik yang sangat terlarang akan digunakan (Barat), seperti kata mereka, sesuatu yang ‘di bawah sabuk’ (tidak adil). Ini akan tetap berada dalam pikiran kolega-kolega Barat kita,” pungkas Lavrov.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV/TASS