> >

Gugus Kapal Induk Tercanggih AS ke Laut China Selatan di Tengah Kisruh Kunjungan Pelosi ke Taiwan

Kompas dunia | 28 Juli 2022, 15:39 WIB
Laut China Selatan diperkirakan akan semakin memanas. Gugus tempur armada ke 7 Amerika Serikat  dipimpin kapal induk paling canggih USS Ronald Reagan yang bertenaga nuklir dari kelas Nimitz, berlayar mengarah ke perairan yang disengketakan setelah kunjungan pelabuhan selama lima hari ke Singapura (Sumber: US Pacific Command)

Sementara Tentara Pembebasan Rakyat PLA meningkatkan patroli laut dan udara selama kunjungan potensial Pelosi ke Taiwan, sesuatu yang lebih parah tidak mungkin terjadi, kata Blake Herzinger, seorang spesialis kebijakan pertahanan Indo-Pasifik.

"Saya benar-benar tidak berpikir PLA akan memulai perang karena Pelosi mengunjungi Taipei," katanya.

"Jika Anda percaya Beijing sedang merencanakan invasi segera ke Taiwan, seperti yang dipikirkan beberapa orang, memulai perang minggu depan akan menjadi bunuh diri untuk rencana mereka."

Baca Juga: China Klaim Wilayah Laut China Selatan Sepihak, AS Sarankan Penyelesaian Sengketa Lewat Pintu ASEAN

USS Ronald Reagan. Laut China Selatan diperkirakan akan semakin memanas. Gugus tempur armada ke 7 Amerika Serikat  dipimpin kapal induk paling canggih USS Ronald Reagan yang bertenaga nuklir dari kelas Nimitz, berlayar menuju perairan yang disengketakan setelah kunjungan pelabuhan selama lima hari ke Singapura (Sumber: US Naval Institute)

Presiden AS Joe Biden akan berbicara dengan pemimpin China Xi Jinping hari Kamis di tengah ketegangan baru atas Taiwan, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Biden mengatakan kepada wartawan pekan lalu bahwa militer AS tidak menganggap perjalanan Pelosi adalah ide yang baik, yang memicu kekhawatiran di Taiwan.

Pergerakan kapal induk di Laut Cina Selatan bulan ini terjadi saat USS Benfold, kapal perusak kelas Arleigh Burke, melakukan transit melalui Selat Taiwan.

Sekretaris Angkatan Laut, Carlos Del Toro, mengatakan di atas kapal USS Ronald Reagan pekan lalu, tanpa menyebut nama, bahwa negara-negara "salah menggambarkan" operasi maritim AS, termasuk operasi Benfold dan Ronald Reagan, dan "bertujuan untuk mengklaim sumber daya orang lain" .

"Sayangnya, ada negara-negara di dunia yang percaya wilayah kedaulatan mereka melampaui aturan dan norma yang ditetapkan," katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU