> >

Dijerat Krisis Ekonomi, Sri Lanka Kirim 2 Menteri ke Rusia untuk Beli Minyak Diskon

Kompas dunia | 27 Juni 2022, 13:48 WIB
Ilustrasi. Seorang demonstran Sri Lanka kesakitan akibat gas air mata dalam demonstrasi terkait krisis ekonomi yang berlangsung rusuh di Kolombo, 19 Mei 2022. Pada Senin (27/6/2022), Sri Lanka dilaporkan mengirim dua menteri ke Rusia untuk menegosiasikan pembelian bahan bakar minyak (BBM) di tengah krisis ekonomi dan hampir habisnya stok kebutuhan pokok. (Sumber: Eranga Jayawardena/Associated Press)

Di lain sisi, Wijesekera meminta warga Sri Lanka tidak mengantre untuk mendapatkan BBM. Ia menyebut pengapalan BBM baru terpaksa ditunda karena “alasan logistik dan perbankan”.

Wijesekera menyatakan bahwa stok BBM yang terbatas akan didistribusikan ke stasiun pengisian tertentu sepanjang pekan ini. Hingga pengapalan BBM yang selanjutnya datang, ia menyebut “transportasi publik, generator listrik, dan industri akan diprioritaskan.”

Krisis ekonomi dan hampir habisnya stok kebutuhan pokok membuat pemerintah Sri Lanka menghadapi demonstrasi besar sejak Maret lalu.

Sri Lanka sendiri gagal bayar utang luar negeri senilai 7 miliar dolatr AS pada tahun ini. Kolombo mesti membayar utang luar negeri dengan rata-rata 5 miliar dolar AS per tahun hingga 2026.

Kolombo tengah berunding dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk paket pemulihan ekonomi. IMF juga diminta untuk mempersatukan para pemberi pinjaman Sri Lanka untuk mengatasi krisis ekonomi.

Di lain pihak, Amerika Serikat (AS) juga mengirim utusan ke Sri Lanka pada pekan ini untuk mencari cara membantu Kolombo mengatasi krisis ekonomi dan kekurangan stok kebutuhan pokok.

Baca Juga: Wawancara PM Sri Lanka: Terpaksa Beli Minyak Rusia, Tak Kapok Utang China


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU