Kurang Pangan, Puluhan Napi Haiti Meninggal di Penjara pada 2022
Kompas dunia | 25 Juni 2022, 16:03 WIBPORT-AU-PRINCE, KOMPAS.TV - Angka kematian di penjara Haiti yang cenderung overkapasitas mencapai puluhan orang sejak awal 2022.
Pada Kamis (23/6/2022) lalu, delapan narapidana di sebuah penjara di Les Cayes, barat daya Haiti, dilaporkan meninggal dunia.
Ronald Richemond, komisaris pemerintah Les Cayes, menyatakan penyebab kematian para narapidana itu terkait kelaparan dan hawa panas.
Penjara di Les Cayes sendiri disebut kehabisan bahan makanan sejak dua bulan lalu, membuat 833 narapidana di situ rawan malnutrisi.
“Siapa pun yang bisa membantu harus segera membantu karena para tahanan dalam kondisi membutuhkan,” kata Richemond kepada Associated Press.
Pekan lalu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merilis laporan suram. Laporan itu menyebut terdapat 54 kematian terkait malnutrisi di penjara-penjara Haiti yang terdokumentasi antara Januari-April 2022.
Baca Juga: 27 Warga Haiti Terjebak di Tebing Pulau Tak Berpenghuni, Aksi Penyelamatan Makan Waktu 2 Hari
Dewan Keamanan PBB pun mendesak pemerintah Haiti agar “mengambil kebijakan yang diperlukan untuk menemukan solusi jangka panjang tentang krisis makanan, air minum, dan obat-obatan di penjara.”
Haiti sejak lama kesulitan memenuhi kebutuhan pangan di penjara-penjara yang overkapasitas.
Hukum Haiti mewajibkan pemerintah menyediakan narapidana dengan air minum dan makan dua kali sehari.
Namun, beberapa bulan belakangan, narapidana mesti mengandalkan kunjungan teman atau keluarga untuk mendapatkan makanan.
Belakangan ini, maraknya kekerasan geng membuat penjara di wilayah-wilayah tertentu tidak bisa diakses kerabat narapidana.
Situasi keamanan Haiti memburuk karena maraknya kekerasan geng yang semakin parah usai pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli 2021 silam.
Selain keluarga, narapidana di Haiti mengandalkan stok pangan dari bantuan lembaga-lembaga tertentu.
Tiga organisasi non-profit dilaporkan memberi makan ke 11.000 narapidana di 20 penjara Haiti selama tiga bulan belakangan.
Tingkat okupansi sel di Haiti mencapai lebih dari 280% dari kapasitas. Sekitar 83% tahanan pun terjebak di pusat penahanan pra-pengadilan.
Dalam beberapa kasus, tahanan di sel pra-pengadilan bisa ditahan lebih dari sedekade sebelum disidang.
Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Presiden Haiti, Mantan Senator Ditangkap di Jamaika sebagai Tersangka Utama
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press