> >

Sepertiga Rakyat Sudan akan Kelaparan September Nanti kata PBB

Kompas dunia | 17 Juni 2022, 06:44 WIB
Sepertiga penduduk Sudan saat ini menghadapi krisis pangan akibat dampak guncangan iklim, gejolak politik, dan kenaikan harga pangan global, kata badan pangan PBB, kata laporan WFP dan FAO, Kamis, (16/6/2022) (Sumber: Boston Globe)

Komite Dokter Sudan Tengah, yang melacak kematian pengunjuk rasa, mengatakan satu demonstran meninggal karena luka-luka yang diderita dari pasukan keamanan yang menembak ke arah kerumunan.

Kelompok itu mengatakan kematian hari Kamis membuat jumlah pengunjuk rasa yang tewas sejak kudeta menjadi 102 orang.

Kudeta itu juga menghentikan upaya pemerintah sipil terguling yang sudah dua tahun merombak ekonomi dengan miliaran dolar pinjaman dan bantuan dari pemerintah Barat dan lembaga keuangan internasional. Dukungan semacam itu dihentikan setelah kudeta.

Laporan tersebut mencatat kota Kreinik di Darfur Barat, di mana bentrokan antar suku merenggut lebih dari 200 nyawa pada bulan April, menonjol sebagai yang paling terkena dampak, dengan 90 persen warga kota menghadapi kelaparan.

Sudan terjerumus ke dalam krisis ekonomi ketika Sudan selatan yang kaya minyak memisahkan diri pada 2011 setelah beberapa dekade perang saudara, membawa serta lebih dari setengah pendapatan publik dan 95 persen ekspor.

Sudan menjadi pariah internasional setelah ditempatkan pada daftar negara sponsor teror AS pada awal 1990-an, mengeluarkannya dari ekonomi global dan mencegah pinjaman dari lembaga global seperti Dana Moneter Internasional.

Mantan Presiden Donald Trump menghapus Sudan dari daftar hitam setelah pemerintah transisi setuju untuk membayar 335 juta dollar AS sebagai kompensasi bagi para korban serangan yang dilakukan oleh jaringan al-Qaida Osama bin Laden ketika pemimpin teror itu tinggal di Sudan. Penghapusan itu juga merupakan insentif bagi Sudan untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Associated Preas

Tag

TERBARU