Sepertiga Rakyat Sudan akan Kelaparan September Nanti kata PBB
Kompas dunia | 17 Juni 2022, 06:44 WIBKAIRO, KOMPAS.TV — Persatuan Bangsa-Bangsa hari Kamis, (16/6/2022) menyebut, sepertiga penduduk Sudan saat ini menghadapi krisis pangan akibat dampak guncangan iklim, gejolak politik, dan kenaikan harga pangan global, kata badan pangan PBB, seperti laporan Associated Press, Jumat, (17/6/2022).
Sebuah laporan bersama oleh Program Pangan Dunia WFP dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) mengatakan, 15 juta orang menghadapi kerawanan pangan akut di seluruh 18 provinsi di negara Afrika Timur itu.
“Efek gabungan dari konflik, guncangan iklim, krisis ekonomi dan politik, kenaikan biaya dan panen yang buruk mendorong jutaan orang lebih dalam ke dalam kelaparan dan kemiskinan,” kata Eddie Rowe, perwakilan WFP di Sudan.
Kondisi kehidupan dengan cepat memburuk di seluruh Sudan yang kekurangan uang sejak kudeta militer Oktober lalu, mengirim ekonomi yang sudah rapuh makin terjun bebas, dengan serangan Rusia ke Ukraina menambah penderitaan ekonomi.
Tingkat pengumpulan dana gagal memenuhi kebutuhan kemanusiaan di Sudan, di mana 40 persen dari populasi diperkirakan akan mengalami kerawanan pangan pada bulan September, kata laporan itu.
"Kita harus bertindak sekarang untuk menghindari meningkatnya tingkat kelaparan dan menyelamatkan nyawa mereka yang sudah terkena dampak," kata Rowe.
Pengambilalihan militer 25 Oktober menjungkirbalikkan transisi Sudan ke pemerintahan demokratis setelah tiga dekade penindasan dan isolasi internasional di bawah Presiden otokratis Omar al-Bashir.
Sudan berada di jalan yang rapuh menuju demokrasi sejak pemberontakan rakyat memaksa militer untuk menyingkirkan al-Bashir dan pemerintahan Islamnya pada April 2019.
Baca Juga: Bentrokan Suku di Darfur Sudan Tewaskan 125 Orang, Pemicunya Sengketa Lahan
Ada protes mingguan yang menyerukan agar militer mundur sejak kudeta Oktober. Pada hari Kamis, ratusan lagi berbaris menuju markas besar pemerintah di ibu kota Khartoum.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Preas