Kisah Anak-Anak Yaman yang Direkrut Pemberontak Houthi untuk Perang, Dikerahkan ke Garda Terdepan
Kompas dunia | 16 Juni 2022, 17:09 WIBKAIRO, KOMPAS.TV - Sebuah video tentang dokumen Perang Yaman bocor ke dunia maya pada awal bulan ini. Terpantau seorang pria berdiri di depan papan tulis dalam ruang kelas yang penuh anak-anak, mengajarkan bagian-bagian dari senapan AK-47.
Pria itu lantas memberikan senjata pada seorang anak, menunjukkan bagaimana cara mengokangnya.
Segera yang lain ikut berkerumun, meminta giliran satu per satu untuk menjajal senjata itu. Banyak di antara mereka yang usianya tak lebih dari 10 tahun
Video tersebut menunjukkan pada dunia tentang bentuk indoktrinasi prajurit anak-anak oleh pemberontak Houthi di Yaman.
Kepada Associated Press, penduduk setempat mengonfirmasi, kegiatan pemberontak memang difilmkan dalam beberapa pekan terakhir, tepatnya di provinsi Amran yang telah jadi wilayah kekuasaan Houthi.
Baca Juga: Arab Saudi Sita Mainan Berwarna Pelangi, Dinilai Promosikan Homoseksualitas
Sebelum video itu bocor, pemberontak Houthi sebenarnya telah bersepakat dengan PBB pada April 2022 untuk berhenti melibatkan anak-anak dalam perang.
Akan tetapi, dua pejabat Houthi menyatakan pada Associated Press bahwa mereka masih terus merekrut ratusan anak, termasuk yang berusia 10 tahun.
Anak-anak itu dikerahkan menuju garda terdepan, ketika gencatan senjata berjalan lebih dari dua bulan terakhir.
Pejabat Houthi menilai tak ada yang salah dalam praktik tersebut, dan menganggap anak laki-laki berusia 10 hingga 12 tahun sudah termasuk dewasa.
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Vyara-Lestari
Sumber : AP