Merasa Tak Bersalah, Trump Sebut Penyerangan ke Gedung Capitol Hoaks
Kompas dunia | 30 Mei 2022, 12:58 WIBWYOMING, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menegaskan penyerangan ke gedung Capitol sebagai hoaks.
Hal itu diungkapkan Trump saat kampanye di Wyoming untuk mendukung penantang anggota kongres Liz Chenney pada pemilu pertengahan musim, Sabtu (28/5/2022).
Padahal, komite DPR AS yang menyelidiki kasus serangan di Gedung Capitol oleh para pendukung Trump bersiap untuk memulai dengar pendapat pekan depan.
Cheney sendiri duduk di komite tersebut, dan telah difitnah oleh Trump sejak ia memilih mendukung pemakzulan kedua setelah menilai Trump mendorong penyerangan ke Gedung Capitol.
Baca Juga: Kim Jong-Un Hukum Pejabat Korea Utara yang Dinyatakan Gagal Hentikan Wabah Covid-19
Trump pun merasa tak bersalah atas apa yang terjadi, dan kembali menyerang Cheney dalam pidatonya.
“Sebagai salah satu pendukung utama dari hoaks penyerangan, Liz Cheney telah mendorong narasi partisan histeris yang salah, palsu, dan mengerikan,” tuturnya dikutip dari The Guardian.
“Lihatlah apa yang disebut kata penyerangan, 6 Januari lalu, sungguh omong kosong,” ujanya.
Trump dimakzulkan oleh DPR AS sepekan setelah massa menerobos masuk ke Gedung Capitol, yang terjadi pada 6 Januari 2021, untuk mencoba mencegah sesi gabungan kongres yang mengesahkan kemenangan Joe Biden.
Trump dituduh menghasut pemberontakan mematikan karena sebelum kejadian ia mengadakan rapat umum di dekat Gedung Putih.
Saat itu ia mendesak banyak orang untuk pergi ke Gedung Capitol di mana ia meminta pendukungnya untuk berjuang sekuat mungkin membatalkan hasil pemilu.
Massa kemudian memasuki gedung Capitol dengan membawa spanduk Trump, dan mengamuk melalui koridor, kantor dan ruangan.
Mereka juga menyerang petugas polisi yang lebih sedikit dari mereka, dan mengirim anggota DPR dari Republik dan Demokrat melarikan diri untuk melindungi hidup mereka.
Baca Juga: Trump Serang Biden, Sebut Perang Dunia III Bakal Terjadi karena Kebodohan Pemerintah AS
Trump sendiri mengabaikan panggilan dari rekan dan kerabatnya yang menelpon untuk meminta pendukungnya pergi.
Baru beberapa jam kemudian di TV ia memberitahu orang-orang untuk pulang.
Trump sendiri dibebaskan dari sidang pemakzulannya oleh Senat AS.
Namun sebuah laporan Senat bipartisan kemudian menghubungkan tujuh kematian dengan serangan di Capitol.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Guardian