Presiden Sri Lanka Setuju Copot Kakaknya dari Posisi Perdana Menteri sebagai Respons Krisis Ekonomi
Kompas dunia | 30 April 2022, 00:02 WIBPara pengunjuk rasa yang memadati jalan-jalan sejak Maret menganggap mereka bertanggung jawab atas krisis tersebut dan menuntut mereka mundur dari politik.
Pada hari Kamis (28/4), bisnis tutup, guru tidak hadir dan transportasi umum terganggu ketika rakyat Sri Lanka bergabung dalam pemogokan umum untuk menekan presiden agar mundur.
Rajapaksa sebelumnya merombak kabinet dan menawarkan pemerintahan persatuan dalam upaya untuk memadamkan protes, tetapi partai-partai oposisi menolak untuk bergabung dengan pemerintahan yang dipimpin oleh Rajapaksa bersaudara.
Baik presiden maupun perdana menteri mempertahankan posisi mereka, sementara tiga anggota keluarga Rajapaksa lainnya mengundurkan diri dari kabinet pada awal April dalam upaya untuk menenangkan pengunjuk rasa yang marah.
Oposisi yang lemah dan terpecah tidak mampu membentuk mayoritas dan menguasai parlemen sendiri.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press