> >

Rusia Peringatkan AS agar Berhenti Kirim Senjata ke Ukraina karena akan Jatuh Lebih Banyak Korban

Krisis rusia ukraina | 25 April 2022, 21:18 WIB
Dubes Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov, Senin (25/4/2022), memberi peringatan keras agar Washington berhenti mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Menurutnya, pengiriman senjata oleh Barat hanya akan membuat parah konflik dan menyebabkan lebih banyak kerugian. (Sumber: Business Insider)

Baca Juga: Jepang Murka Ukraina Sejajarkan Kaisar Hirohito dengan Adolf Hitler dan Mussolini, ini Tindakan Kiev

Rudal anti-tank Javelin buatan AS. Dubes Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov, Senin (25/4/2022), memberi peringatan keras agar Washington berhenti mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina. Menurutnya, pengiriman senjata oleh Barat hanya akan membuat parah konflik dan menyebabkan lebih banyak kerugian. (Sumber: Euronews)

Diplomat tertinggi dan menteri pertahanan Washington bertemu Presiden Ukraina Volodomyr Zelensky di Kiev pada Minggu malam (24/4/3033).

Mereka menjanjikan bantuan baru senilai USD713 juta untuk pemerintahan Zelensky dan negara-negara lain di kawasan yang takut akan agresi Rusia.

Sebelumnya pada April, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar USD800 juta untuk Ukraina, memperluas cakupan sistem senjata yang disediakan dengan memasukkan artileri berat.

Zelensky memohon kepada para pemimpin AS dan Eropa untuk memasok Kiev dengan senjata dan peralatan yang lebih berat.

Serangan Rusia sejak 24 Februari lalu ke Ukraina sudah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan lainnya kehilangan tempat tinggal dan menimbulkan kekhawatiran akan konfrontasi yang lebih luas antara Rusia dan Amerika Serikat, dua kekuatan nuklir terbesar di dunia.

Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari dalam apa yang disebutnya "operasi militer khusus" untuk "demiliterisasi" negara tetangganya.

Presiden Vladimir Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena Amerika Serikat menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia, dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.

Putin, yang mengatakan Ukraina dan Rusia pada dasarnya adalah satu, menyebut perang itu sebagai konfrontasi yang tak terhindarkan dengan Amerika Serikat, yang ia tuduh mengancam Rusia dengan ikut campur di halaman belakang dan memperbesar aliansi militer NATO.

Sementara Ukraina mengatakan, pihaknya sedang memerangi perampasan tanah yang dilakukan Rusia yang bergaya kekaisaran dan klaim genosida Putin adalah omong kosong.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU