> >

Dua Tahun Terhalang Pandemi, Akhirnya WNI di Kepulauan Cook Bisa Perbarui Paspor

Kompas dunia | 22 April 2022, 15:17 WIB
Dua staf KBRI Wellington melakukan pelayanan pembuatan paspor dengan mendatangi WNI di Rarotonga, Kepulauan Cook, Jumat (22/4/2022). Kegiatan yang bernama Warung Konsuler ini diadakan untuk mempermudah WNI di Kepulauan Cook memiliki atau memperbarui paspor. (Sumber: KBRI Wellington)

Proses pembaruan paspor dalam layanan 'Warung Konsuler' KBRI Wellington di Kepulauan Cook dilakukan dengan menggunakan sistem informasi keimigrasian Indonesia.

Pemohon paspor diwajibkan memenuhi dokumen persyaratan secara elektronik ke KBRI Wellington guna disimpan di dalam sistem informasi.

Setelah penyimpanan dalam sistem informasi, petugas KBRI Wellington bertemu langsung dengan pemohon paspor untuk melakukan foto dan pengambilan biometrik sidik jari pemohon, lalu dilakukan pencetakan paspor.

Setelah semua proses selesai, paspor yang sudah jadi kemudian dikirim ke alamat pemohon melalui jasa pengiriman.

Sebelum dilaksanakannya kegiatan 'Warung Konsuler', WNI di Kepulauan Cook hanya dapat melakukan pembaruan paspor secara manual melalui jasa pos dari Kepulauan Cook ke KBRI Wellington di Selandia Baru.

Dengan layanan paspor manual tersebut, masa berlaku paspor yang diperoleh WNI adalah satu atau dua tahun.

Baca Juga: Tembang Jawa dan Nyanyian Duta Besar Bergema di Kota Wellington

Kepulauan Cook merupakan negara di Pasifik dengan penduduk lebih kurang 17 ribu jiwa dengan ibu kota di Avarua yang berada di pulau Rarotonga.

Negara ini dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Brown sebagai kepala pemerintahan dan memiliki seorang wakil dari Ratu Inggris (Queen’s Representative) yaitu Sir Tom Marsters.

Kepulauan Cook merupakan realm dari Selandia Baru. Realm adalah wilayah yang berada dalam satu kesatuan monarki konstitusional, di mana Gubernur Jenderal Selandia Baru sebagai kepala negara.

Selain Kepulauan Cook, di dalam realm Selandia Baru, terdapat pula negara-negara lain seperti Niue, Tokelau dan Ross Dependency yang berada di Antartika.

Lebih kurang terdapat 100 orang WNI yang tinggal dan bekerja di Kepulauan Cook. Para WNI umumnya bekerja di sektor pariwisata, sektor penyumbang ekonomi terbesar di negara ini.

Pada masa sebelum pandemi, hampir 200 orang WNI berada di Kepulauan Cook. Sejumlah WNI yang telah selesai kontrak kerja telah kembali ke Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KBRI Wellington


TERBARU